Senin 22 May 2017 08:24 WIB

Ini 4 Pemikiran Jokowi untuk Perangi Radikalisme dan Terorisme

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Di sela forum pertemuan para pemimpin negara-negara Arab dan Islam dengan Presiden AS Donald Trump di King Abdul Aziz International Convention Center Riyadh, Arab Saudi, Ahad (21/5), Presiden RI Joko Widodo menyampaikan empat pemikiran untuk perangi radikalisme dan terorisme. Pertama, Jokowi mengatakan, bahwa umat Islam sedunia harus bersatu untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah. "Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme, janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan," kata Jokowi.

Pemikiran kedua, Jokowi mengatakan kerja sama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan. Termasuk pertukaran informasi intelijen, pertukaran penanganan FTF (Foreign Terrorist Fighters, Red), peningkatan kapasitas.  Selain itu, semua sumber pendanaan harus dihentikan karena semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal.

"Semua aliran dana harus dihentikan," tegas Presiden di depan Raja Salman dari Arab Saudi, Presiden AS Donald Trump serta pemimpin negara Arab dan Islam yang hadir.

Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri. Keempat, pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat.

"Saya berharap bahwa setiap dari kita harus berani menjadi 'part of solution' dan bukan 'part of problem' dari upaya pemberantasan terorisme. Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia," kata Presiden.

(Baca Juga: Umat Islam Korban Terbanyak dari Radikalisme Terorisme)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement