Ahad 21 May 2017 22:34 WIB

LSI Nilai Golkar Catat Sejarah Bila Menangkan Jokowi di 2019

 Sekjen DPP Golkar Idrus Marham (kedua kiri) didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas II partai Golkar Nurdin Halid, Ketua SC Rapimnas II partai Golkar Freddy Latumahina dan Sekretaris SC Rapimnas Partai Golkar Ahmad Sarmudji menyampaikan keterangan terkait Rapimnas II partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Foto: Antara
Sekjen DPP Golkar Idrus Marham (kedua kiri) didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Rapimnas II partai Golkar Nurdin Halid, Ketua SC Rapimnas II partai Golkar Freddy Latumahina dan Sekretaris SC Rapimnas Partai Golkar Ahmad Sarmudji menyampaikan keterangan terkait Rapimnas II partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai Partai Golkar yang dipimpin ketua umum Setya Novanto akan dicatat membuat sejarah baru jika mampu memenangkan Joko Widodo sebagai Presiden pada pemilu 2019.

"Partai Golkar pada Rapimnas I tahun 2016, sudah memutuskan akan mendukung Jokowi sebagai Presiden pada pemilu 2019," kata peneliti LSI, Aji Al Farabi, saat menyampaikan presentasinya pada forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) II Partai Golkar, di Balikpapan, Ahad (21/5).

Menurut Aji Al Farabi, keputusan Rapimnas tersebut telah disosialisasikan oleh kader-kader Partai Golkar baik di tingkat nasional maupun daerah. Dukungan Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden untuk pemilu 2019, memberikan pengaruh signifikan terhadap elektabilitas partai tersebut.

Hasil survei yang dilakukan LSI, menurut dia, elektabilitas Partai Golkar pada Maret 2016 adalah 12,2 persen. Setelah Partai Golkar mengambil keputusan mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Rapimnas I di Jakarta, akhir Juli 2016, maka elektabilitas Partai Golkar pada Oktober 2016 naik signifikan menjadi 15,6 persen.

"Naiknya elektabilitas ini, berdampak pada pilkada serentak tahun 2017, dimana Partai Golkar meraih kemenangan tertinggi yakni 58 persen," katanya.

Aji menegaskan, pada pilkada serentak tahun 2017, Partai Golkar meraih kemenangan sebesar 58 persen 101 daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak. "Ini perolehan tertinggi dan satu-satunya partai politik yang memperoleh kemenangan lebih dari 50 persen," katanya.

Aji menambahkan, jika Partai Golkar mampu memenangkan pilkada serentak tahun 2018, maka peluang untuk memenangkan Joko Widodo pada pemilu 2019 akan semakin besar.

Sementara itu, peneliti lembaga survei Indo Barometer, Hadi Suprapto Rudli, mengatakan, sampai saat ini elektabilitas Presiden Joko Widodo tetap tinggi. Menurut dia, dari hasil survei yang dilakukan Indo Barometer pada Maret 2017, masyarakat yakin terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo memimpin Indonesia sebesar 69,2 persen.

Masyarakat menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sebesar 64 persen. Kemudian, masyarakat yang menginginkan Joko Widodo memimpin kembali Indonesia sebesar 57,6 persen.

Menurut Aji Al Farabi, dengan data-data tersebut, jika Partai Golkar mendukung program Pemerintah dan menyosialisasikannya kepada masyarakat, maka Partai Golkar yang mengusung Joko Widodo pada pemilu 2019, memiliki peluang besar untuk memenangkannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement