Ahad 21 May 2017 16:48 WIB

BPBD Cilacap Siaga Antisipasi Kemarau

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Penanggulan Bencana Daerah Cilacap mengatakan pihaknya bersiaga untuk menghadapi musim kemarau tahun ini. Salah satu dampak yang kerap muncul dari musim tersebut adalah kekeringan.

''Cukup banyak daerah di Cilacap yang rawan kekeringan pada musim kemarau. Karena itu, pada musim kemarau ini kami juga harus siap mengambil langkah antisipasi,'' kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy, Ahad (21/5).

Salah satu langkah antisipatif yang dilakukan BPBD, menurut Tri, adalah dengan menyiapkan anggaran untuk pasokan air ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan. Dia menyebutkan, dengan anggaran yang ada saat ini, pihaknya bisa melakukan pasokan air sebanyak 500 tangki air bersih.

Tri memperkirakan, ketersediaan pasokan sebanyak 500 tangki air tersebut akan mencukupi karena berbagai pertimbangan. Antara lain karena musim kemarau diperkirakan tidak terlampau lama, dan selama kemarau diperkirakan masih akan turun hujan meskipun tidak sering.

Berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan, Tri menyebutkan ada sekitar 48 desa di 14 wilayah kecamatan yang rawan kekeringan. Berdasarkan data itu juga, dia menyebutkan ketersediaan pasokan air sebanyak 500 tangki akan mencukupi.

''Kami juga sudah menghitung kekuatan armada tangki di Cilacap. Saat ini ada 4 armada tangki yang siap beroperasi memasok air bersih. Sebanyak 2 unit merupakan milik BPBD Cilacap, dan 2 unit lainnya dari PDAM Cilacap,'' ujarnya.

Berdasarkan prakiraan dari BMKG Cilacap, sejak awal Mei ini sebagian wilayah Cilacap telah memasuki musim pancaroba. Sedangkan awal musim kemarau diperkirakan akan mulai pada Juni 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement