Ahad 21 May 2017 10:59 WIB

120 Korban Keracunan Garut Jalani Perawatan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Warga korban keracunan makanan menjalani perawatan di Rumah Sakit (ilustrasi)
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warga korban keracunan makanan menjalani perawatan di Rumah Sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Camat Garut Kota, Bambang Hapid mengonfirmasi jumlah korban yang diduga mengalami keracunan makanan sebanyak 120 orang. Ia menyebut para korban merupakan pengungsi banjir bandang Garut yang terjadi tahun lalu.

Ia mengatakan para pengungsi mengalami keracunan setelah menyantap makanan saat engikuti kegiatan dari salah satu donatur. "Data terakhir jumlah yang keracunan ada 120 orang. Ada yang dewasa dan anak kecil. Sebagian masih dirawat, sebagian lagi sudah pulang," katanya, Ahad (21/5).

Ia menyebut kondisi warga yang dirawat di RSUD Slamet, Garut mengeluhkan pusing, mual, dan sakit perut. Warga diketahui mengalami gejala itu sejak Ahad dini hari. "Untuk penyebab pastinya kami masih menunggu hasil laboratorium. Cuma dari keluhan warga, mereka mengalami gangguan pencernaan setelah memakan rendang," jelasnya.

Akibat banyaknya warga yang harus memperoleh perawatan membuat ruang IGD tak bisa menampungnya. Alhasil pihak rumah sakit pun terpaksa menggunakan lorong-lorong di dekat IGD guna merawat pasien. Tempat tidur yang kurang, membuat pasien harus diinfus sambil duduk di pelataran IGD.

Sebelumnya, seratusan pengungsi korban banjir bandang dilarikan ke IGD RSU dr Slamet, Garut karena mengeluhkan mual dan pusing. Diduga para pengungsi mengalami keracunan makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement