REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta, Jupan Royter mengaku siap bila timnya dikerahkan untuk melakukan pengamanan menjelang dan selama bulan Ramadhan. Namun, tanggung jawab dari pengamanan dan penertiban bukan sepenuhnya tanggung jawab Satpol PP, namun merupakan tanggung jawab semua SKPD yang terkait.
"Bicara soal hiburan malam, bukan semata-mata tanggung jawab Satpol PP, Dinas pariwisata, semua SKPD yang terkait. Biasanya disosialisasikan ke pengusaha dan asosiasi pengusaha hiburan, Kapolda juga akan undang semua elemen, Dinas instansi terkait dan melakukan pengarahan di bulan suci Ramadhan, akan ada pula tokoh agama, pemuda dan pengusaha hiburan, jadi semuanya. Agar saat bulan suci ramadhan lebih khusyu," terangnya.
Adapun, personil yang dikerahkan adalah lima personil polisi intelkam, 5 prrsonil pam ovit, 5 tentara Korko Gartap. Kemudian 5 orang dari dinas pariwisata kebudayaan, lima orang dari Kesbangpol, 20 personil Satpol PP Provinsi, 5 personil Satpol PP Kota dan masing-masing satu dari Biro Hukum dan Inspektorat.
Untuk wilayah yangvakan disisir adalah tempat hiburan malam seperti di kawasan Mangga Besar, kawasan Koja (dekat pelabuhan Tanjung Priok), kawasan Gajah Mada, kawasan Daan Mogot, kawasan Kemang, kawasan Pondok Indah dan beberapa wilayah di Jakarta Timur
Adapun sanksi yang diberikan adalah akan dilakukan penutupan sementara bila tempat hiburan malam itu tetap membandel setelah diberi peringatan. "Kalau masih bandel kita kasih SP, kalau masih bandel kami akan lakukan penyegelan tapi itu dari dinas pariwisata, kami cuman eksekusi", terangnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
