Rabu 17 May 2017 21:41 WIB

Kementerian PUPR Diminta Kelola Akses Jalan Bandara Kertajati

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Irfan Fitrat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2). Bandara ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan Juli mendatang.
Foto: Republik/Zuli Istiqomah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat saat meninjau pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2). Bandara ditargetkan akan beroperasi pada pertengahan Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meminta peran pemerintah pusat terkait akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Salah satunya untuk mengambil alih pengelolaan jalan Kadipaten-Jatibarang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pemprov sudah menyampaikan permohonan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih pengelolaan jalan sepanjang sekitar 41 kilometer itu. “Kami mohonkan untuk menjadi jalan nasional,” kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/5).

Iwa menjelaskan, permintaan perubahan status itu dengan pertimbangan jalan nasional bisa lebih dibenahi. Ia mengatakan, kementerian dapat menambah lebar dan kapasitas jalan supaya sesuai kriteria untuk akses menuju bandara bertaraf internasional. Pembenahan jalan ini, kata dia, diharapkan lebih memudahkan akses menuju bandara. Sekaligus mengantisipasi penambahan volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut seiring beroperasinya bandara.

Selain itu, menurut Iwa, Pemprov Jabar juga meminta Kementerian PUPR membantu pembangunan akses jalan non-tol. Tahun ini pemprov sudah mengajukan akses non-tol sepanjang 1,8 kilometer. Sedangkan untuk tahun depan, kata dia, pemprov meminta pembangunan jalan lingkar bandara.

Iwa mengatakan, pemprov berencana membuat terminal untuk mengintegrasikan layanan transportasi yang dibutuhkan penumpang atau pengusaha logistik di Bandara Kertajati. Untuk itu, selain jalan, pemprov memetakan jalur kereta. Seperti jalur kereta api dari Cirebon ke Kadipaten atau membangun jalur baru. “Dari Cirebon sebetulnya sudah ada jalur lama yang menuju Kadipaten. Jadi, nanti tinggal melanjutkan dari Arjawinangun ke bandara,” ujar dia.

Menurut Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, percepatan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi- Sumedang-Dawuan) juga harus menjadi prioritas. Ia mengatakan, adanya jalan tol tersebut dapat ikut mengurai kemacetan yang terjadi di Jatinangor dan Tanjungsari, Sumedang. “Ini kan menghubungkan Bandung dengan BIJB,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement