REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Kolonel Arm Alfret Denny Tuejeh
menilai gesekan yang terjadi di masyarakat tidak sampai ke tingkat ekstrem. Menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo terkait gesekan di masyarakat yang harus segera diakhiri, Deny mengatakan, setidaknya tidak ada bentrok sosial di masyarakat.
Denny juga mencontohkan fenomena yang terjadi, khususnya di DKI Jakarta, terutama terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Gesekan, kata dia, memang sudah terlihat.
"Gesekan kelihatan, terutama di Jakarta bagaimana kasus Ahok memicu gesekan, tetapi sekali lagi kami terus berupaya menjaga gesekan agar tidak berkembang menjadi bentrokan fisik antar kelompok berseberangan, kami menjaga situasi selalu kondusif," ujar Kolonel Denny saat dihubungi, Rabu (17/5).
Denny menyebutkan, program menjaga keutuhan bangsa terus dilakukan satuan-satuan TNI, mulai dari wilayah Kodim, Koramil, sampai tingkat desa. Teknisnya, melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan aparat keamanan, dan ke sekolah-sekolah. TNI juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, perjuangan bela negara, agar rakyat cinta Tanah Air.
"Tidak ada konflik, bentrok sosial, demo-demo saja, bukan bentrok," ujarnya.