Rabu 17 May 2017 10:56 WIB

MER-C dan Kemenkes Myanmar Sepakat Bangun Rumah Sakit

MER C jalin kerja sama dengan Kemenkes Myanmar
Foto: mer c
MER C jalin kerja sama dengan Kemenkes Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR -- MER-C dan Kemenkes Myanmar menandatangani kesepakatan pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar, Selasa (16/5). Moment ini menjadi salah satu hari bersejarah dalam rangkaian proses pembangunan RS Indonesia di Myanmar.

Pada hari itu, dilakukan penandatanganan kesepakatan jenis rumah sakit yang akan dibangun oleh MER-C bekerja sama dengan PMI di Mrauk U, Rakhine State, Myanmar. Penandatanganan dilakukan antara Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia di Myanmar, drs Ichsan Thalib dengan Wakil Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar dr Myat Wunna Soe, di Naypyidaw.

Penandatanganan turut disaksikan oleh Faried Thalib (Presidium MER-C), Idrus M Alatas Ketua Divisi Konstruksi MER-C serta Pelaksana Fungsi Sosial Budaya KBRI Yangon, Yasfitha Febriany Murthias.

Menurut Ichsan Thalib, RS Indonesia akan berjenis station hospital sesuai standar nasional yang berlaku di Myanmar. Untuk itu, disain yang sudah dibuat oleh Divisi Konstruksi MER-C akan disesuaikan dengan jenis Rumah Sakit yang sudah disepakati. "Detail disain akan dinegosiasikan lagi besok" ujarnya dalam keteranganya kepada Republika.co.id, hari ini.

Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia menyampaikan, bahwa Pemerintah Myanmar sangat mengapresiasi bantuan rumah sakit dari rakyat Indonesia yang akan dibangun di wilayah Muslim dan Budha. RS Indonesia nantinya akan dioperasionalkan oleh pemerintah Myanmar. Tenaga kesehatan dari Indonesia bisa membantu sebagai relawan di rumah sakit ini.

Mengenai teknis pembangunan, Ketua Divisi Konstruksi MER-C, Idrus M Alatas, menjelaskan, bahwa sebagai wilayah dengan iklim monsoon, maka perlu dilakukan pengurugan lahan RS Indonesia. Pengurugan akan dibuat setinggi dua meter untuk mengantisipasi banjir.

"Dalam kunjungan sepekan ini kita harapkan dapat deal untuk pengerjaan tahap infrastruktur, yaitu pagar dan pengurugan lahan rumah sakit," ujarnya.

Hari Rabu ini tim pembangunan RS Indonesia bersama KBRI dijadwalkan bertolak ke Sittwe, Ibukota Rakhine State untuk bertemu dan berkoordinasi dengan pemerintah dan kontraktor lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement