REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengakui pihaknya memunculkan nama istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yaitu Netty Prasetyani Heryawan pada bursa Pemilhan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Namun dikatakannya, Netty bukan satu-satunya nama yang muncul tapi ada beberapa nama seperti Tate Qomarudin dan Ahmad Syaikhu. Nama-nama itu muncul dari hasil pemilu internal yang diusulkan oleh kader PKS.
"Tolong beri informasi kepada publik yang utuh agar menjadi pendidikan politik yang sehat. Jangan membuat asumsi-asumsi dan kesimpulan sendiri. Ibu Netty bukan satu-satunya," jelas Sohibul melalui pesan singkat, Selasa (16/5).
Sohibul menjelaskan mekanisme di PKS, setelah Pemilu internal, selanjutnya DPW mengusulkan ke DPP minimal dua nama, tidak boleh satu nama. Saat ini DPW mengajukan tiga nama yaitu Tate Qomarudin, Ahmad Syaikhu dan nama yang terakhir muncul adalah Netty. Kemudian nama-nama itu akan membawa ke rapat DPTP (Dewan Pimpinan Tingkat Pusat) untuk dianalisa dan diputuskan salah satu.
Terkait stigma masyarakat, bahwa rentan untuk berbuat korup bagi istri yang menjadi kepala daerah dengan meneruskan jabatan suaminya. Kepala Bidang Humas PKS, Ledia Hanifah menyatakan perbuatan negatif bisa dilakukan siapa saja tidak terkait apakah seseorang punya relasi dengan kepala daerah eksisting atau tidak. Kata Ledia, sementara yang menghalangi seseorang berperilaku negatif itu adalah keimanannya dan kredibilitasnya.
"Saya rasa bu Netty memiliki kredibilitas yang mumpuni untuk mengemban amanah sebagai salah seorang yang dicalonkan oleh PKS selain Ahmad Syaikhu," ungkap anggota Komisi X DPR RI.