Selasa 16 May 2017 14:28 WIB

Jabar Bangun Gedung Kesenian Berkonsep Agraris Senilai Rp 600 Miliar

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan membangun gedung pusat seni dan budaya yang megah. Dalam rancangannya, Pemprov Jawa Barat membuat sayembara desain gedung kesenian yang rencananya akan dibangun di Cikutra, Kota Bandung. 

Pemprov Jawa Barat yang menggandeng The Indonesian Institute of Architects (IAI) Jawa Barat telah menetapkan desain yang berhasil memenangkan sayembara. Adalah desain milik seorang arsitek dari Labworks Jakarta, Primaldi Perdana (30) yang berhasil menarik hati para juri.

Primaldi mendesain gedung kesenian dengan desain yang sangat unik. Ia mendesain dengan konsep filosofis agraris. Di mana sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani. 

"Dalam perayaan atau syukuran, bangsa Sunda sering membuat tumpeng. Makanan berbahan baku beras. Bentuk perayaan dan kondisi agraris Jawa Barat tersebut kami transformasikan menjadi bangunan berbentuk kontemporer ini," kata pria yang merupakan alumnus ITB angkatan 2005 tersebut pada puncak sayembara desain gedung kesenian di Gedung Sate, Senin (15/5) petang kemarin.

Rancangannya, kompleks bangunan didesain berbentuk kerucut berukuran besar dan tiga bangunan lainnya yang berbentuk kerucut berukuran lebih kecil. Sekilas gedung tersebut tampak seperti bentuk tumpeng. Bangunan dengan desainnya kerucut besar pun akan dilengkapi dengan bangunan utama berbentuk persegi. 

Dalam konsepnya, Primaldi mengadopsi gaya moderen kontemporer dan terkesan sangat terbuka dengan menggunakan kaca-kaca berukuran besar. Di bawah kerucut besar ini terdapat aula utama untuk pertunjukan.

Sesuai dengan konsep agraris, bangunan ini dilengkapi dengan tanaman padi, kerikil, dan rumput, akan disusun melintang di atap-atap bangunan yang dapat dijelajahi pengunjung tersebut. "Desain ini mengusung Eco building atau bangunan ramah lingkungan menjadi konsep bangunan," ujarnya.

Ia menamakan desain tersebut dengan judul Persembahan Bumi. Diharapkan gedung ini mampu dihidupkan dengan berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan Jawa Barat dan cocok dengan rancangan yang dibuatnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan desain yang telah disepakati akan segera dibuatkan Design Engineering Detail (DED). Rencananya akan mulai pembangunannya pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp 600 miliar.

"Gedung ini akan memakan pendanaan sebesar Rp 600 miliar. Rp 450 miliar di antaranya untuk konstruksi, sedanagkan Rp 150 miliar lainnya untuk sistem akustik," kata Deddy.

Wagub mengatakan gedung kesenian ini akan dilengkapi dengan pembangunan hotel dan mall di belakang gedung tersebut. Pusat komersial ini akan mensubsidi biaya perawatan gedung kesenian dan kebudayaan di depannya, juga menjadi pendapatan asli daerah bagi Provinsi Jawa Barat.

Gedung kesenian ini akan dibangun di Jalan Pahlawan Nomor 70, Kota Bandung. Gedung kesenian dan kebudayaan ini sekaligus akan menjadi ikon baru di Jawa Barat. "Insya Allah akan menjadi landmark baru di Jawa Barat, karena Jawa Barat belum punya gedung kesenian dan kebudayaan yang representatif," ujarnya.

Deddy juga berharap gedung ini akan menjadi pusat kesenian dan kebudayaan baru di dunia. Selama ini, kegiatan kebudayaan atau kesenian tingkat internasional di Asean selalu terpusat di Singapura. Hal ini akan didukung dengan kegiatan bertaraf internasional yang juga akan digelar di gedung tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement