REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Bupati Bandung, Dadang M Naser berharap penggunaan dana desa di Kabupaten Bandung pada 2017 bisa digunakan untuk membangun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), pembangunan produk unggulan desa, embung desa dan sarana olahraga.
"Saya harap kepada camat untuk lebih fokus pada empat prioritas utama dalam penggunaan dana desa," ujarnya di Gedung Korpri Soreang, Pemkab Kabupaten Bandung, Senin (15/5).
Menurutnya, keempat prioritas tersebut diharapkan bisa mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, penggunaannya bisa digunakan untuk membeli bibit tanaman, ternak dan peningkatan SDM.
Ia menuturkan, lebih jauh dana desa yang dikelola pemerintah desa bisa mendorong terciptanya Bandung seribu kampung. Sehingga, akan menciptakan daya saing, kreativitas dan inovasi masyarakat di Kabupaten Bandung.
Terpisah, Asisten Pemerintahan Pemkab Bandung, Yudhi Haryanto mengungkapkan dana desa dari APBN tahun 2017 mencapai Rp 249.414.249.000 naik sebesar 25 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 195.728.343.000.
“Pengajuan dan pengelolaan dana desa harus sesuai prosedur, seperti adanya TPKD (Tim Pelaksana Kegiatan Dana Desa), penyelesaian pelaporan dan pertanggungjawaban dana desa tahun sebelumnya," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Roswita mengatakan dari sebanyak 270 Desa di Kabupaten Bandung, hanya 7 Desa yang telah menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana desa.
“Dana Desa tahun 2017 akan diberikan melalui 2 kali tahapan, yakni 60 persen di bulan Mei dan 40 persen pada bulan Juli, untuk Pemdes yang telah menyampaikan laporan pertanggungjawbannya," katanya.
Ia mengatakan dana desa akan diberikan bagi Pemdes yang telah memenuhi kualifikasi tertentu, salah satunya adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban tahun anggaran sebelumnya. Dirinya berharap agar hal tersebut disosialisasikan pada seluruh aparat Desa agar Dana Desa bisa terserap maksimal untuk pembangunan pedesaan.