Selasa 16 May 2017 00:03 WIB

Sultan Sepuh Ajak Masyarakat Gerakkan Ekonomi Umat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengapresiasi kinerja Bank Jabar Banten ( BJB). Dia berharap agar BJB terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi umat.
Foto: Republika/Lilis Handayani
Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengapresiasi kinerja Bank Jabar Banten ( BJB). Dia berharap agar BJB terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi umat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat mengajak semua lapisan masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning  (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) agar dapat menggerakkan ekonomi umat. Hal itu dimaksudkan agar kesejahteraan umat dapat meningkat dan membebaskan mereka dari cengkeraman para kapitalis.

Sultan menjelaskan, saat ini kemajuan di Wilayah Ciayumajakuning berkembang sangat pesat. Bahkan, Pemprov Jabar akan menjadikan wilayah ini sebagai Metropolitan Cirebon Raya. Menurut Sultan, kemajuan Wilayah Ciayumajakuning itu ditunjang dengan berbagai infrastruktur yang  memadai. Seperti misalnya jalan tol, jalur kereta api double track, pelabuhan dan Bandara Internasional Jawa Barat  (BIJB) yang akan segera dioperasikan.

Dengan infrastruktur yang lengkap dan kemajuan yang pesat, Wilayah Ciayumajakuning banyak diincar para pengusaha untuk menanamkan investasinya. Begitu pula para wisatawan yang telah menjadikan wilayah ini sebagai salah satu tujuan wisata. 

"Nah yang jadi pertanyaan, warga kita ada di mana? Mau jadi apa dan harus bagaimana? Apakah hanya menonton saja?," kata Sultan, dalam acara Forum Bisnis Warga dalam rangka Pendirian Badan Usaha Distribusi Center (DC) Minimart Berbasis Warga, di Kantor BJB Cabang Cirebon, Senin (15/5).

Bersama sejumlah kalangan, Sultan pun mendirikan Koperasi Mandiri Indonesia Madani (MIM). Dari koperasi itu, kini sedang dirintis pula pendirian badan usaha distribusi center. "Ini salah satu upaya agar warga kita tidak tertinggal. Perlu kita fasilitasi dan advokasi sehingga pembangunan ekonomi dan investasi di Cirebon juga bisa dinikmati warga," tegas Sultan.

Sultan menyatakan, melalui Koperasi MIM dan badan usaha distribusi center, akan dibangun minimart berbasis warga. Dengan minimart, maka konsumsi masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning bisa dikelola. Dengan jumlah penduduk sekitar 8,5 juta jiwa, tingkat konsumsi masyarakat di Wilayah Ciayumajakuning memang sangat tinggi. Melalui minimart, maka produksi, distribusi maupun pemasaran akan dilakukan oleh warga, dari warga dan untuk warga.

"Tidak hanya minimart, tapi nanti juga toko dan warung milik masyarakat di wilayah Ciayumajakuning juga kita isi," tutur Sultan.

Sultan berharap, ada kebersamaan dari berbagai lapisan masyarakat untuk melakukan langkah tersebut. Dia mmenegaskan, melalui langkah itu, maka ekonomi kerakyatan di Wilayah Ciayumajakuning akan tumbuh dan berkembang. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi MIM, Asad, menjelaskan, saat ini perekonomian dari hulu sampai hilir dikuasai segelintir kapitalis. Karena itu, harus dilakukan bisnis berbasis warga.

"Saya ajak semua pihak bersatu membangun kebersamaan sehingga peluang kemajuan di Wilayah Ciayumajakuning juga turut dinikmati warga," ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur RS Permata Cirebon itu. Asad menyatakan, saat ini Koperasi MIM fokus pada bisnis ritel karena menyediakan kebutuhan konsumsi warga sehari-hari. Saat ini, bisnis ritel mulai dari produksi, distribusi sampai pemasaran masih  dikuasai kapitalis sehingga warga hanya menjadi konsumen.

"Diharapkan suatu hari nanti warga menjadi pemilik dan pelaku sekaligus konsumen. Dengan berjamaah, kita pasti bisa," tegas Asad. 

Perwakilan BJB Cabang Cirebon, Sujana,  berharap langkah tersebut dapat menggerakkan ekonomi rakyat. BJB pun akan menjalin kemitraan. "BJB Cirebon akan memfasilitasi untuk menuju akses perbankan. Kami berharap dapat menyejahterakan masyarakat," kata Sujana.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement