Senin 15 May 2017 22:39 WIB

Pemerintah Diharap Jaga Stabilitas Harga Gula

Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)
Foto: fxcuisine.com
Proses produksi gula dalam pabrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE, ACEH -- Pedagang di pasar tradisional di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, berharap kepada pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gula pasir menjelang Ramadhan 1438 Hijriah.

Gunawan, pedagang di Pasar Pusong Lhokseumawe, Senin mengatakan, saat ini harga gula pasir sangat stabil, bahkan di beberapa daerah lain di Aceh, yakni Rp 13 rib per kilogram.

Sebutnya, menjelang Ramadhan biasanya harga gula pasir melonjak atau menunjukkan tanda-tanda kenaikan. Akan tetapi, hingga sekarang menjelang masuknya bulan Suci Ramadhan belum ada tanda-tanda harga gula pasir akan melonjak.

"Hingga saat ini, harga gula pasir masih bertahan Rp13 ribu/Kg, serta belum ada tanda-tanda akan naik. Biasanya sebulan menjelang Ramadhan, harganya akan mulai naik," ungkap Gunawan.

Ia mengungkapkan, pasokan gula untuk saat ini ke sejumlah pasar dalam wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya didatangkan dari Banda Aceh, sehingga pasokan selalu lancar dan harga gula selalu terjaga kestabilannya.

"Jika ada pasokan gula dari Banda Aceh dapat dipastikan harga gula di pasaran selalu stabil dan juga pasokannya lancar. Namun apabila gula dipasok dari daerah lain, cenderung tidak stabil harganya dan bisa melonjak seperti sebelumnya yang mencapai Rp 20 ribu per kilogram," jelas pedagang itu.

Oleh karena itu, pedagang sembako itu mengharapkan kepada pemerintah supaya tetap berupaya menjaga kestabilan harga gula pasir menjelang masuknya bulan Suci Ramadhan.

"Jika harga gula pasir melonjak tinggi, apalagi di bulan Ramadhan, maka yang paling disayangkan adalah masyarakat yang ingin membeli gula. Kami pedagang tidak terlalu berimbas karena menyesuaikan harga beli dan harga jual saja. Oleh karena itu, pemerintah harus menjaga kestabilan gula pasir ini," harap pedagang sembako tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement