REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Humas DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amaliah membantah, DPP PKS membidani dan mengorganisir buzzer. Namun dia mengaku, jika PKS memang mengelola akun-akun struktur dan hanya mengunggah konten-konten positif saja. PKS yakni media sosial harus jadi salah satu sarana penyebaran kebaikan dan ide-ide positif.
"Selama saya jadi Kabid Humas saya rasa kami tidak pernah membentuk dan mengorganisir buzzer," jelas anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (14/5).
Hanya saja, Ledia juga tidak memungkiri jika ada sekelompok pengguna media sosial mengorganisir diri dan menetapkan keberpihakannya. Ledia juga menganggap itu hal yang biasa.
Sebagai contoh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, muncul relawan atau volunter Jakarta Relawan Social Media (Jasmed). Karena memang, kata Ledia, kebaikan dan ide positif ini juga memerlukan kreatifitas struktur pengelola untuk mengolah konten positif menjadi menarik untuk dibaca.
Ledia juga mengakui ada sekelompok akun yang memang kelihatan keberpihakannya, itu dapat dilihat dari polanya. Menurutnya wajar jika ada sekelompok akun yang berpihak kepada PKS, karena pihaknya juga didorong untuk aktif di media sosial (Medso). "Dari pertemanan mereka kemudian meluas bisa saja terjadi," tutup Ledia.
Baca juga, PKS Lampung Rayakan Kemenangan Anies-Sandi.