REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon gubernur (Cagub) Jawa Barat yang akan bertarung pada Pemilihan Gubernur 2018 harus memiliki visi dan misi yang baik dalam meningkatkan perekonomian. Menurut Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat, hal ini sangat penting karena persoalan tersebut masih banyak memiliki masalah terkait hal itu.
"Saat ini Jawa Barat masih mengalami persoalan mendasar seperti kemiskinan, pengangguran, hingga warga yang tidak bersekolah," ujar Arief saat Musyawarah Agung Keraton Nusantara 2017, di Bandung.
Arief mengatakan, semua hal tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah baik kabupaten/kota, pusat, termasuk provinsi. Oleh karena itu, calon yang akan bertarung harus menyiapkan program-program yang mampu menjawab persoalan tersebut. Sebagai contoh, calon yang terpilih nanti harus mampu memandirikan Jawa Barat, kalau bisa dalam segala hal.
Apalagi, saat ini berbagai kebutuhan komoditas Jawa Barat berasal dari luar negeri. "Daging sapi, kambing, telur, bahkan sayuran dan buah-buahan," katanya.
Padahal, kata dia, provinsi ini kaya akan potensi alam. Tak hanya itu, jumlah penduduk yang banyak pun menjadi kekuatan lainnya di tatar Parahyangan ini. "Jawa Barat ini sangat potensial," katanya.
Selain bisa memenuhi kebutuhan sendiri, kata dia, calon gubernur yang terpilih nanti pun harus mampu mengembangkan potensi pariwisata Jawa Barat. "Gubernur harus bisa mengelola destinasi wisata," katanya.
Arief mengaku optimistis kandidat yang nama-namanya beredar saat ini memiliki kapasitas yang baik untuk menjadi orang nomor 1 di Jawa Barat. Saat ini, nama-nama calon gubernur yang mencuat saat ini bukanlah tokoh baru dalam perpolitikan di Tanah Air. "Deddy Mizwar Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung, Dedy Mulyadi Bupati Purwakarta, jadi semuanya sudah punya pengalaman di pemerintahan," katanya.
Arief pun menilai, warga Jawa Barat merasa tenang karena calon gubernur berikutnya sudah teruji kepemimpinannya. "Kalau kata orang Bandung reugreug (tenang). Sudah berpengalaman, tidak ujug-ujug muncul. Siapa pun yang jadi, tak masalah," katanya.