REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kerja sama operasi (KSO) Kawahapejaya yang terdiri dari enam perusahaan kontraktor proyek di Bandara Internasional Soekarno-Hatta membenarkan adanya kebakaran barak/bedeng pekerja di Bandara Soekarno Hatta. Kebakaran itu diduga karena korsleting dan kelalaian pekerja.
Project Manager KSO Kawahapejaya Tumbur Butar Butar mengatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut. Ia menjelaskan lokasi barak atau bedeng pekerja yang berada di bawah pengawasan dan operasional dari KSO Kawahapejaya itu cukup jauh dari terminal penumpang pesawat sehingga tidak mengganggu keseluruhan operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Adapun kebakaran diketahui pertama kali pada Jumat (12/5) pukul 09.24 WIB lalu kurang lebih 5 menit kemudian personel Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandara Internasional Soekarno-Hatta tiba di lokasi dengan empat unit mobil pemadam. Api berhasil dipadamkan pada pukul 09.40 WIB.
"Kami memohon maaf dan sangat menyayangkan kejadian ini serta siap bertanggung jawab dengan segala konsekuensi termasuk apabila dikenakan sanksi oleh pihak AP II," ujar Tumbur melalui keterangan tertulisnya, Jumat (12/5).
Ia mengatakan dugaan sementara kebakaran dipicu adanya korsleting arus pendek dan kelalaian pekerja. Pihak kepolisian, AP II dan KSO masih mendalami kejadian tersebut.