REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah nama mencuat dalam penjaringan bakal calon presiden untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Informasi yang diperoleh tiga nama berada di urutan teratas yang bakal diusung PKS, yaitu Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan.
Penjaringan bakal calon presiden dari PKS itu diketahui dari tersebarnya surat edaran Nomor 1/LPPK-PKS/2017, tentang pemberitahuan penjaringan bakal calon presiden susulan dan verifikasi hasil penjaringan. Terdapat sejumlah hal yang diungkapkan dalam surat tersebut. Di antaranya terkait dengan upaya peningkatan partisipasi Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota (UPPA) dalam penjaringan bakal capres internal dan eksternal serta verifikasi hasil pembobotan penjaringan.
Selain itu, disebutkan pula panitia wilayah segera melakukan verifikasi ulang partisipasi UPPA di wilayahnya dalam penjaringan bakal capres dan melaporkannya kepada lembaga pelaksana penokohan kader (LPPK) selambat-lambatnya 3 Mei 2017. Sementara bagi UPPA yang belum melakukan penjaringan bakal calon presiden dari internal dan eksternal diberi kesempatan melakukan penjaringan susulan selambat-lambatnya pada Sabtu, 6 Mei 2017.
Saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi mengatakan, yang dilakukan PKS bukan pemilihan raya (pemira) yang merupakan tradisi PKS dalam menjaring nama yang akan diusung dalam pemilihan presiden (pilpres).
"Bukan pemira. Cuma penjaringan nama. Ini biasa kok kalau tiap pilkada atau pilpres," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/5).
Presiden PKS Sohibul Iman ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut belum memberikan respons. Begitu pula dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang dikabarkan sebagai salah satu bakal capres yang diunggulkan.