REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno enggan berkomentar banyak terkait penertiban pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang kembali marak berjualan di trotoar dan jalan. Sandi menyerahkan sepenuhnya langkah yang diambil Pemprov DKI terkait penertiban tersebut.
"Saya nggak mau komentar, karena ini sudah menjadi kesepakatan kita kalau ini timnya Pak Basuki dan Pak Djarot," katanya di Jakarta Timur, Jumat (12/5).
Pasangan Anies-Sandi dalam masa kampanye selalu menyatakan akan mengedepankan dialog terkait penertiban. Mereka menilai, warga harus diajak bicara dan selalu dilibatkan dalam mengambil keputusan. Namun, menurut Sandi, apa yang terjadi saat ini masih tanggung jawab penuh pemerintahan Ahok-Djarot.
"Karena ini (tugas) Pak Basuki sekarang sudah diambil Pak Djarot tentunya kita mendukung langka-langkah Pak Djarot terus menciptakan suasana ekonomi yang kondusif ke depan," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan juga mengatakan hal yang hampir sama ketika ditanya terkait maraknya kembali pedagang di Tanah Abang yang berjualan di trotoar bahkan di jalan raya. Anies menilai, itu masih tanggung jawab pemerintahan saat ini atau Ahok-Djarot.
"Kan gubernur belum ganti. Justru begini yang harus ditanyakan kepada pejabat yang sekarang. Pokoknya pejabat hari ini yang harus beresin dong. Saya belum dapat otoritas," ujar dia di Bidaracina, Jatinegara, Selasa (9/5).
Jumat (12/5), Satpol PP kembali menertibkan pedagang Pasar Tanah Abang Blok B. Masih banyak pedagang-pedagang dan beberapa ojek pangkalan yang memenuhi trotoar dan pinggir jalan. Satpol PP kembali tertibkan pedagang-pedagang yang tidak memiliki lapak dan berhenti di sembarang tempat.