Jumat 12 May 2017 15:51 WIB

Tujuh Orang Meninggal Akibat Bencana Longsor di Luwu

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nidia Zuraya
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi
Tanah longsor menimpa rumah penduduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras memicu terjadinya longsor dan menimbun rumah penduduk di Dusun Harapan Makmur I Desa Maliwowo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan pada Jumat (12/5) pukul 05.30 Wita.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Jumat (12/5), mengatakan bencana longsor tersebut menyebabkan 7 orang meninggal dunia, 7 luka berat, dan 14 rumah rusak tertimbun longsor. "Longsor juga menutup lalu lintas jalan Trans Sulawesi–Tarengge Malili terputus karena tertimbun material longsor," ujarnya.

Hingga kini, sebanyak tujuh korban meninggal dunia sudah dapat dievakuasi. Di antaranya yaitu, Darwis (L), Oga (L), Nanni (P), Erna (P), Sri (P), Sul (L), dan Haerul (L).

Sementara tujuh korban luka berat adalah Sandi (L), Sindi (P), Ma Sandi (P), Ical (L), Emi (P), Cummang (L), dan Ma Candra (P). Korban luka-luka dirujuk ke Rumah Sakit I Lagalilo Wotu.

Menurut Sutopo, Satu korban masih dalam proses evakuasi karena berada di dalam kendaraan yang tertimbun longsor, dan pencarian, penyelamatan, serta evakuasi korban masih dilakukan.

"Data tersebut masih bersifat sementara karena lokasi longsor belum ditangani seluruhnya dan longsor susulan masih terjadi di beberapa titik. Penanganan darurat masih dilakukan oleh tim gabungan," tutur dia.

Sutopo menyampaikan, BPBD Kabupaten Luwu Timur dibantu TNI, Polri, PMI,  Dinas PU dan Dinas Pemadam Kebakaran melakukan evakuasi dan pembersihan longsor. BNPB telah mengirimkan personil tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Luwu Timur.

BNPB, kata dia, juga memberikan bantuan dana siap pakai untuk oprasional darurat. Sebanyak 100 personil dari Polres ditambah dengan 1 SSK Brimob dari Masamba Luwu Utara dikerahkan membantu penanganan. Selain itu, lima alat berat sudah di lokasi untuk menyingkirkan material longsoran terdiri dari 3 unit excavator dan 2 unit backhoe loader.

"Untuk itu, Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi longsor. Hujan berintensitas tinggi masih berpeluang terjadi selama musim pancaroba hingga Mei 2017," jelas Sutopo.

Longsor adalah bencana yang paling banyak minimbulkan korban jiwa selama bencana tahun 2014, 2015, dan 2016. Jutaan masyarakat terpapar dari bahaya longsor dengan kemampuan mitigasi yang masih kurang. Masyarakat hendaknya mengenali ancaman di sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement