REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak tiga orang warga Kabupaten Cianjur meninggal dunia akibat minum minuman keras (miras) oplosan. Mereka sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Cianjur.
Data dari rumah sakit menyebutkan, ketiga korban tersebut adalah MR (15 tahun) asal Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Su (35) warga Kecamatan Karangtengah, dan Ri (25) warga Desa Sukamulya Kecamatan Cikalong Kulon. Selain itu ada tiga orang warga lainnya yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit yakni AP (23) dan DD (27) warga Sukamulya Kecamatan Cikalong Kulon serta Ag (34) warga Desa/Kecamatan Ciranjang.
"Korban terakhir yang meninggal dunia adalah MR pada Kamis (11/5) pagi," ujar Kepala Instalasi Pemulasaan Jenazah RSUD Cianjur, Dendi Kurniadi kepada wartawan Kamis. Korban sebelumnya dibawa ke rumah sakit pada Rabu (10/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Sementara dua korban sebelumnya kata Dendi meninggal dunia terlebih dahulu pada Rabu. Ketiga korban lanjut dia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan keracunan akibat minum miras oplosan.
Di sisi lain ungkap Dendi kondisi warga lainnya yang dirawat masih dalam penanganan serius tim medis. Salah satunya korban AP yang masih dalam keadaan kritis. Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Cikalong Kulon Sukarna Gamal mengatakan, informasi yang diperolehnya ada sebanyak delapan warga yang diduga mengalami keracunan akibat miras oplosan.
"Para korban sudah dibawa ke rumah sakit dan sebagian bisa ditangani di puskesmas," imbuh dia. Awalnya terang Sukarna, informasi dari warga menyebutkan terjadi keracunan di wilayahnya pada Selasa (9/5). Setelah dilakukan pengecekan ujar dia ternyata warga tersebut keracunan selepas minum miras.
Diterangkan Sukarna, dari delapan warga tersebut satu warganya meninggal dunia. Sementara dua warga lainnya yang meninggal dunia berasal dari wilayah lain yakni Kecamatan Sukaluyu dan Karangtengah. Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku prihatin dengan terjadinya kasus keracunan miras oplosan yang menyebabkan korban meninggal dunia. "Peristiwa ini jangan sampai terulang kembali," cetus dia kepada wartawan.