Kamis 11 May 2017 18:13 WIB

Harga Beras di Purwakarta Masih Stabil Jelang Puasa

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Stok beras. Ilustrasi
Foto: Antara
Stok beras. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menjelang bulan puasa, harga beras di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Purwakarta masih stabil. Pasalnya, suplai dan permintaannya juga masih belum ada lonjakan.

Ahmad Sanusi (49 tahun), pedagang beras di Pasar Rebo, Purwakarta, mengatakan, saat ini harga beras masih belum ada kenaikan. Harganya antara Rp 9.000 sampai Rp 11 ribu per kilogram, tergantung dari kualitas berasnya. Masih stabilnya harga beras ini, karena suplai yang masih terjaga.

"Belum ada kenaikan. Tapi, tidak tahu kalau H-1 jelang puasa. Biasanya suka naik, namun tidak terlalu signifikan," ujarnya, kepada Republika.co.id, Kamis (11/5).

Menurut Ahmad, beras dengan harga terendah mencapai Rp 9.000 per kilogram. Adapun beras kualitas super, mencapai Rp 11 ribu per kilogram. Stabilnya harga beras ini, sejak akhir 2016 lalu. Jadi, sampai enam bulan terakhir ini memang belum ada kenaikan.

Pedagang beras lainnya, Ahmad (55 tahun), pedagang beras asal Pasar Senen, mengaku, harga beras tetap stabil. Serta, tak dipengaruhi harga sembako lainnya. Padahal, bila diperhatikan sejumlah bahan pangan sudah naik. Seperti, minyak sayur, telur, bahkan sayuran naiknya telah berkali-kali. Namun, beras harganya masih tetap sama.

"Kalau beras naik, harga bahan pangan lain pasti ikut serta. Makanya, harga beras ini menjadi penyetabil harga lainnya," ujarnya.

Menurut Dayat, sampai saat ini beras yang beredar di Purwakarta, merupakan beras lokal Indonesia. Jadi, tidak ada beras impor. Makanya, harga tetap stabil dalam kurun waktu satu semester. Selain itu, mayoritas warga lebih menyukai beras lokal ketimbang impor.

Sementara itu, Popon Kurniasih (47 tahun), warga Gg Flamboyan, Kelurahan Nagri Kaler, berharap sampai lebaran nanti harga beras tidak naik. Sebab, saat ini harga-harga bahan pangan lainnya sudah mulai naik. Seperti, minyak sayur, telur, bawang putih, bawang merah, dan kentang. "Bila beras naik, semakin bertambah pengeluaran kita sebagai ibu rumah tangga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement