REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga orang pemuda di Cianjur, Jawa Barat, meninggal setelah menenggak minuman keras oplosan, sedangkan sepuluh orang lainnya menjalani perawatan di RSUD Cianjur dan puskesmas setempat. Ketiga orang yang meninggal adalah Sugilar (35) warga Kecamatan Karangtengah, Risman (25) warga Kecamatan Cikalongkulon dan M Riki (15) warga Kecamatan Sukaluyu.
"Ketiganya sempat dibawa ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan pertolongan medis, namun selang beberapa saat ketiganya menghembuskan nafas terakhir," kata Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Cianjur, Dendi Kurniadi, Kamis (11/5).
Ia mengatakan Sugilar dan Risman meninggal dunia beberapa saat setelah mendapatkan pertolongan di IGD Cianjur. Keduanya datang hampir bersamaan meskipun tempat tinggalnya berbeda kecamatan.
"Mungkin minuman oplosan yang mereka minum jenisnya sama. Kedua korban datang hampir bersamaan dengan korban lain yang masih bisa tertolong. Menjelang dini hari korban kembali berdatangan termasuk korban meninggal atas nama M Riki dan tiga orang korban lain yang masih bisa ditolong," katanya.
Korban meninggal menjadi tiga orang, sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit ada sepuluh orang dan korban lainnya ada di beberapa puskesmas terdekat, katanya.
Sementara Kepala Desa Sukamulya Sukarna Gamal mengatakan ada delapan orang warganya yang keracunan minuman keras oplosan, tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit dan salah satunya, Risman meninggal dunia. Sedangkan lima orang lainnya menjalani perawatan di puskesmas. Dia menambahkan dari delapan orang yang sempat menjalani perawatan, lima orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman yang mendapat kabar tersebut mendatangi RSUD Cianjur untuk melihat kondisi korban yang masih menjalani perawatan.
"Kami akan melakukan razia besar-besaran agar tidak ada lagi minuman keras yang beredar di Cianjur. Ini harus menjadi pembelajaran agar warga tidak ada lagi yang meminum-minuman keras termasuk oplosan," katanya.