REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Di tengah latar korporatisasi ekonomi dan politik global, Amien Rais yakin umat Islam perlahan sedang bangkit. Maka, menurut dia, upaya penguatan umat termasuk dari sisi ekonomi harus didukung.
Dalam dialog kebangsaan di forum Days of Islamic Economics Revival (DINAR) 2017 STEI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (11/5), Amien memaparkan, saat ini seluruh dunia dikelilingi korporatokrasi global yang bergabung dengan kekuatan politik dan militer. Aktor ekonomi itu seperti Freeport dan Exxon, kata Amien berpendapat, tidak mungkin menjajah Asia dan Amerika Latin kalau tidak kerja sama dengan kekuatan politik lokal.
"Kita pernah dijajah korporasi bernama VOC. VOC bisa jajah Nusantara karena bekerja sama dengan pemerintahan Belanda kala itu. Hal yang sama terjadi saat ini," ucap mantan ketua MPR ini.
Ia berkata, mereka juga tidak mungkin digdaya kalau tidak kerja sama dengan bank-bank besar seperti IMF dan Bank Dunia. Pengaruh korporasi besar ini juga masuk ke militer dan media-media global.
Belum lagi intelektual bayaran yang membenarkan aksi korporatokrasi dengan tulisan mereka. Itu tidak akan terjadi bila pemimpin lokal tidak membuka diri. "Elite Indonesia belum apa-apa sudah buka pintu. Mereka menderita rendah diri," kata Amien.
Untuk nego negara dunia ketiga, ada utusan yang dikirim untuk membujuk. Kalau ini tidak mempan, akan dikirim peneror. Kalau tidak mempan juga, gunakan pendekatan militer.
Gabungan kekuatan ekonomi dan politik adalah resep sempurna tirani. Tirani ditandai minoritas mengangkangi mayoritas.
Maka impian untuk menguatkan ekonomi Islam harus didukung. "Indonesia ini insya Allah diberkahi Allah. Pelan-pelan kita akan bangkit," kata mantan ketua MPR ini.
(Baca Juga: Amien Rais: Makar Allah Lebih Unggul dari Siapa Pun)