REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi hingga kini belum memiliki keberadaan jembatan timbang. Padahal, jalur Sukabumi seringkali dilintasi angkutan barang baik muatan pasir, air minum dalam kemasan (AMDK) maupun kontainer dari sejumlah perusahaan.
"Upaya pengawasan angkutan barang yang melebihi tonase masih terkendala dengan belum adanya jembatan timbang,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana kepada wartawan Kamis (11/5).
Sebelumnya, pada waktu dahulu jembatan timbang pernah ada di Benda, Kecamatan Cicurug. Namun, sarana tersebut sudah bertahun-tahun tidak berfungsi.
Kini ujar Thendy, pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah merencanakan pembangunan jembatan timbang di dua titik berbeda yakni Benda dan Sukalarang. Di dua lokasi ini kata dia provinsi mempunyai lahan yang siap digunakan untuk membangun jembatan timbang.
"Mudah-mudahan cepat dibangun dan ditargetkan mulai tahun depan,’’ ucap Thendy.
Sehingga, sambung dia, petugas bisa secara maksimal mengawasi angkutan dengan menggunakan instrument yang semestinya. Selama ini lanjut dia petugas hanya melakukan perkiraan muatan melebihi tonase.
Salah seorang warga Kecamatan Cicurug Rahman (43) mengatakan, keberadaan angkutan yang melebihi tonase memang menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan. Selain itu kata dia pada jam-jam tertentu keberadannya menjadi penyebab terhambatnya arus lalu lintas atau kemacetan.