Rabu 10 May 2017 17:09 WIB

Megawati: Pilkada DKI Hebohnya Setengah Mati

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan saat pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala dan Wakil Daerah angkatan ke-2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pembekalan saat pembukaan Sekolah Partai Calon Kepala dan Wakil Daerah angkatan ke-2 di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri  mengaku heran dengan situasi yang terjadi pada ajang Pilkada DKI Jakarta. "Pilkada (DKI) itu sama saja dengan 101 pilkada lain, yang 100 pilkada bisa berjalan baik, yang satu hebohnya setengah mati," ujar Megawati saat meresmikan kantor sekretariat DPD PDIP NTB di Kota Mataram, NTB, Rabu (10/5).

Megawati mengajak masyarakat berpikir jernih dan dengan perasaan yang lepas dalam memaknai kontestasi pilkada. Megawati juga sempat membeberkan pertemuannya dengan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi yang menjemputnya di Bandara Internasional Lombok. Putri Proklamator ini mengaku, sebuah kehormatan dijemput oleh Tuan Guru Bajang (TGB).

"Beliau bilang, Bu, mudah-mudahan cooling down ya (merujuk situasi saat ini). Saya bilang, yang bikin ribut sopo yo," ungkap Megawati.

Mega mengaku diajari ayahnya, Presiden Sukarno, untuk tidak takut berbicara sesuatu yang benar. Mega mengatakan akan selalu ingat petuah ayahnya dan akan terus menyuarakan kebenaran sesuai hati nuraninya. "(Pilkada) kalah ya sudah, menang ya syukur. Kan aneh ya, mana kedewasaan kita," kata Megawati menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement