Senin 08 May 2017 20:39 WIB

Bupati Temukan Beras Berkualitas Buruk di Gudang Bulog

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.
Foto: Antara/Arief Priyono
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Laporan mengenai adanya raskin atau rastra berkualitas buruk di wilayah Kabupaten Purbalingga, ditindak-lanjuti Bupati dan Wabup Purbalingga dengan meninjau langsung gudang beras Bulog di Karangsentul Purbalingga.

Dalam peninjauan Senin (8/5), Bupati menemukan banyak beras untuk program Rastra yang kualitasnya sangat buruk. Selain berwarna kusam dan berbau apek, Bupati Tasdi juga menemukan banyak beras yang sudah berkutu.

Pada pengecekan di gudang pertama, Bupati yang didampingi Wabup Dyah Hayuning Pratiwi, membuka dua kantong beras yang dipilih secara acak. Setelah dicek, salah satunya ditemukan beras yang berkutu dan banyak menirnya.

Sementara di gudang 2, 3 dan 4, Bupati juga menemukan hal serupa, bahkan banyak yang berasnya sudah menggumpal. Semua beras yang diperiksa, sudah terbungkus dalam kemasan 15 kg yang siap didistribusikan untuk program raskin. ''Ini sangat luar biasa. Hampir seluruh sampel beras yang dipilih secara acak, semuanya sudah dalam kondisi tidak layak konsumsi,'' katanya.

Dia menyebutkan, untuk memperbaiki kualitas rastra atau raskin, sudah berulang-kali dilakukan pemeriksaan dan rapat. Namun hasilnya, rastra atau raskin yang diterima warga miskin masih sering memiliki kualitas buruk. Padahal seharusnya, raskin yang diterima warga miskin adalah beras berkualitas medium dalam artinya berkualitas cukup baik.

''Begini ini, kalau kita tidak menjalankan revolusi mental ya tidak selesai. Buktinya, tadi hasilnya juga masih seperti itu. Saya kecewa,'' kata Tasdi.

Menurutnya, untuk mengatasi persoalan yang selalu berulang dalam program raskin, dia meminta Bulog untuk lebih cermat dalam melakukan pengemasan. Demikian juga dengan pemasok, Bulog seharusnya tidak terlalu percaya pada pemasok.

Bupati mengaku pernah menjumpai proses pengemasan beras menggunakan kantong Bulog dilakukan di rumah-rumah warga. Dia mempertanyakan bagaimana kontrol pengawasaanya sehingga Bulog dapat meyakini kalau beras pasokan itu benar-benar seluruhnya berkualitas baik.

''Saya pernah melihat langsung itu, ada pembungkusan beras di rumah orang dan sudah menggunakan bungkus kantong dari Bulog. Ini kontrolnya bagaimana,'' katanya.

Terkait kondisi stok beras di Bulog tersebut, Bupati memerintahkan Tim Verifikasi Rastra untuk bersikap tegas bila menemukan ada rastra yang tidak memenuhi standar kualitas. ''Kalau masih ada rastra yang tidak memenuhi standar beras medium yang berkualitas. ya ditolak. Jangan diterima,'' katanya.

Menyikapi masalah kualitas rastra yang buruk ini, Bupati sebelumnya sudah dua kali berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo. Surat pertama dikirim bulan Maret 2017 dan kedua awal Mei 2017 ini. Dalam surat tersebut, Bupati mengusulkan agar Presiden mengubah Keputusan Presiden (Kepres) yang mengatur pengadaan dan penyaluran rastra dari kualitas medium menjadi premium.

Bupati menyebutkan, di lingkup Kabupaten Purbalingga, Bupati telah mencoba program pemberian beras pada masyarakat kurang mampu menggunakan beras kualitas baik melalui program Beras Purbalingga atau Rasbangga. Beras tersebut diserap dari para petani oleh BUMD Puspahastama, kemudian dijual pada kalangan PNS dan didistribusikan pada masyarakat kurang mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement