Ahad 07 May 2017 21:54 WIB

IBF Telah Jadi Milik Umat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Pengunjung memadati stand buku di Pameran Islamic Book Fair (IBF) 2017 di JCC, Sabtu (6/6).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memadati stand buku di Pameran Islamic Book Fair (IBF) 2017 di JCC, Sabtu (6/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dipadatkan menjadi lima hari dan pindah tempat, panitia Islamic Book Fair (IBF) 2017 tak sangka antusiasme pengunjung tetap tinggi. Penyelenggara berharap ini jadi tanda IBF memang telah jadi milik umat.

Ketua IKAPI DKI Jakarta Hikmat Kurnia mengatakan, peserta pameran IBF yang berani ikut pindah ke JCC adalah generasi yang mau berubah di garis depan. Ia mengapresiasi kepada peserta yang mau mencoba hal yang semula semua orang pesimis. Karena sudah terbukti IBF memang luar biasa.

"Tidak banyak yang sadar kekuatan IBF. Seolah IBF hebat karena di Istora. Ternyata tidak. Ternyata IBF milik umat," kata Hikmat dalam penutupan IBF di JCC, Ahad (5/7).

Santri dan siswa sekola Islam dikerahkan. Pindah tempat, masyarakat tetap antusias. Pameran buku dimana-mana, kata Hikmat, tapi nampaknya hanya IBF yang padat pengunjung sampai susah jalan ke sana ke mari.

Ia berharap 20-30 tahun ke depan Islam jaya dari Indonesia. Dengan literasi baik, umat maju.

Ketua Panitia IBF 2017 M. Anis B mengatakan, antusiasme IBF di JCC untuk pertama kali ini lebih dari Istora. Pihaknya belum bisa merekapitulasi berapa jumlah pengunjung, tapi ia memprediksi sampai ratusan ribu orang.

Area di JCC sendiri lebih luas sehingga dengan pesesta 327 stan untuk 310 perusahaan penerbitan, jadi terlihat lebih sedikit. Ia berharap tahun depan pun IBF bisa kembali memakai JCC. "Lima hari ini luar biasa. Tapi kalau 10 hari penerbit tidak kuat," kata Anis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement