Ahad 07 May 2017 19:28 WIB

Kemenko Maritim Buat Gerakan Indonesia Bersih

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Citra Listya Rini
Proyek pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Proyek pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mengadakan kegiatan Gerakan Indonesia Bersih serentak di 10 lokasi di Jakarta. Salah satunay di derah Banjir Kanal Timur (BKT), Cilincing, Jakarta Utara. Gerakan yang berlangsung pada Sabtu (6/5) adalah acara dalam rangka memperingati Hari Bumi.

“Jadi hari ini kita punya kegiatan Gerakan Aksi Bersih. Gerakan itu merupakan implementasi dari Inpres 12 tahun 2016 untuk gerakan Revolusi Mental dan juga memperingati Hari Bumi, di mana Pak Menko Luhut ditugaskan untuk menjadi koordinator Gerakan Indonesia Bersih,” kata Sekretaris Deputi (Sesdep) Bidang Koordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Maritim, Elvi Wijayanti dalam siaran pers, Sabtu (6/5).

Elvi menjelaskan, bagian dari Gerakan Indonesia Bersih dilakukan serentak di 10 lokasi di dua pulau di Jakarta dan 8 Wilayah Pesisir Pantai Utara di Jakarta. Sementara itu, Menko Luhut bersama dengan Kementerian, Lembaga, serta para Duta Besar secara langsung menghadiri lokasi lainnya yakni TPI Cilincing, untuk mendukung pelaksanaan gerakan aksi bersih ini.

Rangkaian kegiatan dimulai sejak tanggal 2 Mei dengan melakukan edukasi gerakan aksi bersih kepada murid–murid Sekolah Dasar di sekitar Clincing, dan hari ini terjun langsung ke Lapangan. “Nah ini merupakan langkah awal dari berbagai kegiatan yang harus dikoordinir Kemenko Maritim," katanya.

Elvi menyebutkan, 10 lokasi aksi bersih secara paralel dilakukan bersamaan. Peserta rata-rata di setiap tempat 200 –400 pasukan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti Pemuda, Pelajar dari SMA, hingga mahasiswa.

Elvi mengatakan, program aksi bersih merupakan bentuk dorongan agar masyarakat bisa bergerak dan mulai menyadari sampah ini merupakan tantangan bersama.

Elvi menjelaskan, Indonesia didaulat menjadi penghasil terbesar sampah ke dua di dunia setelah Cina. "Kita tidak bisa berdiam diri, maka dengan penugasan Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan), kita mulai menggerakkan semua,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement