Ahad 07 May 2017 09:32 WIB

Emil Nego Pencak Silat Jadi Warisan Budaya yang Diakui UNESCO

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Ridwan Kamil
Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil, berangkat menuju Paris, Prancis, untuk mendukung delegasi Indonesia dalam promosi pencak silat yang diusulkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Unesco. Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dipercaya oleh pemerintah pusat untuk bernegosiasi dengan pihak Unesco agar pencak silat menjadi warisan dunia asli Indonesia dan tidak diklaim lagi oleh negara lain.

Emil bertolak ke Paris pada Sabtu (6/5). Setelah dari Paris, Emil akan melanjutkan perjalannnya ke Tokyo untuk melakukan kunjungan kerja dan mengikuti berbagai agenda.

Menurut Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Bandung Dodit Ardian Pancapana, keberangkatan Emil menuju Paris merupakan tindak lanjut dari kunjungan Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di Unesco Fauzi Soelaeman ke Kota Bandung awal tahun lalu. "Bapak Wali Kota akan melakukan presentasi di hadapan para juri UNESCO tentang mengapa pencak silat Indonesia perlu ditetapkan sebagai warisan dunia," ujar Dodit kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Dodit, Emil dipilih untuk mempresentasikan pencak silat, karena kepiawaiannya dalam bernegosiasi skala internasional. "Mudah-mudahan ini akan jadi langkah yang baik agar pencak silat bisa diterima oleh UNESCO sebagai identitas Indonesia," kata Dodit.

Selain Emil, 25 orang delegasi pencak silat dari Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) juga akan turut serta menampilkan pencak silat di hadapan 180 perwakilan negara. Mereka terdiri dari 12 orang pesilat dan lima orang nayaga. Selebihnya merupakan tim pendukung termasuk perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dikatakan Dodit, usai dari Paris, Emil akan terbang ke Tokyo dengan agenda menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Kadin Kota Bandung dan Kadin Kota Tokyo. Kerja sama yang dilakukan adalah pemagangan siswa lulusan SMK Kota Bandung di perusahaan-perusahaan di Jepang.

"Para siswa  nanti akan ditempatkan di perusahaan Jepang untuk pemagangan, sekaligus bekerja," kata Dodit.

Dodit mengatakan, ada lebih dari 1.000 pemuda Bandung yang akan mendapatkan pelatihan dan pengalaman kerja di Jepang. Ini, merupakan wujud komitmen wali kota untuk menciptakan peluang kerja sekaligus meningkatkan kompetensi dan keahlian anak muda Bandung.

Menurut Dodit, kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan peluang Kota Bandung agar mampu bersaing di tingkat global, baik secara ekonomi maupun sumberdaya manusianya. Wali Kota dijadwalkan akan kembali ke Bandung pada tanggal 12 Mei mendatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement