REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan empat provinsi di Negara Republik Rakyat Cina. Keempat provinsi yang sepakat menjalin kerja sama Sister Province dengan Jabar tersebut yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan, dan Heilongjiang.
Kepala Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso mengatakan, sebetulnya untuk Sister Province ini sudah diinisiasikan sejak 2015. Bahkan di antaranya sudah mengemuka sejak 2010 lalu. Namun untuk Sichuan Letter Of Intent-nya baru pada 2016 .
Taufiq menyebutkan berbagai ruang lingkup kerja sama akan disepakati oleh kedua pemerintah daerah bersama empat provinsi tersebut. Di antaranya kesenian, kebudayaan, pendidikan, transportasi, perdagangan, investasi. "Termasuk sharing pengetahuan riset dan teknologi kemampuan pemdanya," kata Taufiq seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/5).
Diakui dia, MoU tersebut bisa terjadi dalam jangka waktu yang panjang namun secara berkala, lima tahun sekali akan direview atau ditinjau ulang untuk mengetahui kesepakatan kerja sama yang belum tercapai. "MoU ini jadi tonggak sejarah bagi jabar dalam membina hubungan antar pemerintah daerah yang diharapkan bisa membangkitkan hubungan bisnis to bisnis dan people to peole. Dan bentuk kerja samanya sudah dirancang," ujarnya.
Diakui Taufik, pada mulanya kerja sama ini terbentuk berawal dari kunjungan Gubernur Guang Xi Zuang ke Delta Mas Bekasi bersama Ahmad Heryawan. Pada saat mereka mau memfasilitasi investor yang akan bergerak pada otomotif. "Pada saat itu kita bicara hubungan diplomatik kerja sama antara kami. Akhirnya kita sepakati," kata dia.
Adapun latar belakang kerja sama tersebut, kata Taufik, Guang Xi Zuang ini provinsi yang punya laut di Cina Selatan, dan merupakan kota pelabuhan terbesar di Cina. Dan ini pusat aktifitas negara-negara Asian di Cina termasuk negara ASEAN. Mereka memberikan tempat bisnis dan pemasaran bagi orang-orang asal Asia dan ASEAN tersebut di pelabuhan itu.
Selain itu, kata dia, di bidang pendidikan pun sudah ada 7 mahasiswa PNS yang mengambil program doktoral di Guangxi Zuang ini.
"Selain itu ada tujuan lain kan sekarang kondisi kerja sama pendagangan kita defisit, karena banyak importnya. Nanning jadi pintu gerbang pemasaran produk Jabar. Dan ini sudah diinisiasikan. Ngajak investor mereka ke Jabar, salah satunya perusahaan otomotif Wuling," tutur dia.
Pihaknya pun akan menjalin kerja sama dalam bidang pariwisata. Pemprov Jabar akan mengundang agen travel di sana untuk berwisata ke Jabar semacam family trip. Wisatawan Cina dinilai potensial karena merupakan wisatawan terbanyak ke enam ke Indonesia.
Dengan kerja sama tersebut, kata dia menambah kerja sama Sister Province yang telah dijalin Jabar sebelumnya. Menurut dia, Jabar sudah menjalin kerja sama Sister Province dengan 29 provinsi di 7 negara.
"Prioritas kita kerja sama ini sesuai dengan grand disain Jabar yang diatur pergub 2015 sudah ditetapkan. Untuk kerja sama luar negeri difokuskan di Asia Timur Pasifik seperti Korea dan Jepang, kemudian ASEAN, Australia dan Selandia Baru,"ujar dia.