Kamis 04 May 2017 22:05 WIB

Satgas Komando BSI Hadiri Kongres Nasional Anti Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2017

 Ketua Umum UKM Satgas KOMANDO BSI Iqbal Nurhifdiansyah (kiri) bersama  Satgas Anti Narkoba perguruan tinggi lainnya.
Foto: Dok BSI
Ketua Umum UKM Satgas KOMANDO BSI Iqbal Nurhifdiansyah (kiri) bersama Satgas Anti Narkoba perguruan tinggi lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Forum Nasional Mahasiswa Anti Penyalahgunaan Narkoba (Fornas Mapan) menggelar Kongres Nasional Anti Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2017. Kegiatan ini berlangsung di auditorium Jannes Humuntal Hutasoit Fakultas Peternakan IPB. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 80 perwakilan delegasi mahasiswa  terbaik perguruan tinggi se-Indonesia, salah satunya perguruan tinggi Bina Sarana Informatika (BSI) yang diwakili oleh UKM Satgas Komando.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari,  29 April hingga 1 Mei 2017 ini dihadiri oleh Kepala BNN Drs  Budi Waseso SH, Ketua Umum GRANAT H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH, perwakilan Kemenristekdikti, Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena), Polri serta BNNK Bogor.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN Budi Waseso mengingatkan agar seluruh elemen waspada akan upaya penghancuran bangsa melalui narkoba. “Upaya penghancuran anak bangsa itu jelas terlihat ketika sindikat telah menyasar anak Sekolah Dasar hingga mahasiswa sebagai bentuk regenerasi pangsa pasar,” ungkap Budi Waseso.

Oleh karena itu  komunitas anti narkoba di lingkungan kampus diharapkan perannya dalam membantu pemerintah dalam hal Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Ketua Umum GRANAT Henry Yosodiningrat mengatakan, keberadaan Satgas di lingkungan kampus sangat diharapkan perannya dalam membatu BNN dalam menjalankan program P4GN. Selain itu, juga dapat berperan aktif untuk menjadi Satgas anti penyalahgunaan narkotika di kampus maupun di masyarakat.

Ketua Umum UKM Satgas KOMANDO BSI Iqbal Nurhifdiansyah yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, Fornas Mapan sebagai forum berkumpulnya antar-Satgas Anti Narkotika dari berbagai perguruan tinggi ini dapat bersinergi dengan Artipena (Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba) dan Gerakan Mahasiswa (Gema) Artipena, dalam pemberantasan narkotika terutama di kalangan mahasiswa.

“Sehingga,  dapat melindungi mahasiswa maupun masyarakat Indonesia agar tidak terjerumus bahaya narkotika,” pungkas Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement