Kamis 04 May 2017 12:45 WIB

Jelang Ramadhan, Pengawasan Terhadap Bahan Pokok Diperketat

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Andi Nur Aminah
Masyarakat berbelanja sembako di kios kelotong (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Masyarakat berbelanja sembako di kios kelotong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang Ramadhan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan Polresta Bogor Kota berkomitmen meningkatkan sinergitas demi memberikan jaminan keamanan ketersediaan stok bahan-bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sebab, pada umumnya kebutuhan masyarakat meningkat dan dikhawatirkan dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan lebih.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombespol Ulung Sampurna Jaya usai mengikuti video conference yang secara langsung dipimpin Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian di Mapolresta Bogor Kota.

“Kapolri menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah ketahanan negara, stabilitas pangan adalah stabilitas daerah. Untuk itu, komitmen ini harus benar-benar dijaga, baik kami selaku pemerintah daerah maupun pihak kepolisian di daerah,” kata Ade.

Ade menyebut, menjelang Ramadhan ini, Pemkot Bogor bersama Polresta Bogor Kota akan melakukan upaya pencegahan agar tidak ada pihak yang bermain mencari keuntungan, selain itu juga akan dilakukan operasi pasar.

“Dari 26 bahan kebutuhan pokok di Kota Bogor ada 11 kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan tapi tidak signifikan, kalaupun ada kenaikan kebutuhan pokok di Kota Bogor disesuaikan dengan harga referensi yang dikeluarkan pemerintah pusat,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombespol Ulung Sampurna Jaya menambahkan, pihaknya akan membentuk tim yang membantu mengawasi jalur transportasi maupun distribusi bahan pokok kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan.

“Tim ini ditujukan untuk mencegah adanya tindakan penimbunan-penimbunan barang oleh pihak yang mencoba meraup keuntungan yang menyebabkan harga menjadi naik,” ujarnya.

Dia menerangkan, nantinya tim atau satgas yang dibentuk akan memetakan pelaku atau penimbun yang ada. Mulai dari sekarang mereka akan diberi penyuluhan dan sosialisasi jangan sampai ada tindakan penimbunan.

“Jika ada penimbunan akan ada sanksi dan tindakan tegas. Himbauan kami jangan sampai ada niat untuk menimbun, karena sesuai informasi dari Bulog stok yang ada mencukupi kebutuhan masyarakat saat bulan Ramadhan,” ujanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement