REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Polda Metro Jaya (PMJ) menyiapkan 15 ribu personel guna mengamankan aksi "long march" massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pada Jumat (5/5). Aksi itu untuk menjaga peserta yang diperkirakan berjumlah 10 ribu.
"Kami tunggu perkembangan intelijen, nanti kalau harus tambah pasukan bisa dari polda lain," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Rabu (3/5).
Argo mengatakan Polda Metro Jaya bisa menambah kekuatan personel untuk pengamanan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan. Selain itu, Polda Metro Jaya juga mendapatkan bantuan pasukan dari TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Polda Metro Jaya telah menerima pemberitahuan dari GNPF MUI terkait rencana aksi jalan kaki massal tersebut dengan perkiraan jumlah peserta sekitar 10.000 orang. Argo mengimbau massa menjaga keamanan dan ketertiban umum selama aksi berjalan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat lain.
Anggota GNPF MUI akan menggelar aksi jalan kaki usai shalat Jumat di Masjid Istiqlal menuju gedung Mahkamah Agung (MA) pada Jumat (5/5).
Mereka akan menemui pemimpin MA menuntut majelis hakim Pengadilan Negeri Utara menjaga independensi dalam memutus perkara penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan menggelar sidang vonis terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang menjadi terdakwa penodaan agama pada 9 Mei 2017.