REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyelenggaraan ujian nasional (UN) tingkat SMP negeri di Kota Sukabumi masih dilakukan dengan berbasis kertas. Hal ini disebabkan minimnya ketersediaan komputer untuk melaksanakan UN berbasis komputer (UNBK) di sekolah negeri.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, semua SMP negeri yang ada di Kota Sukabumi belum melaksanakan UNBK karena faktor ketiadaan sarana komputer. "Sarana komputer untuk melaksanakan ujian belum tersedia," terang dia kepada wartawan.
Hal ini disampaikan selepas meninjau pelaksanaan UN tingkat SMP pada hari pertama Selasa (2/5). Jumlah siswa SMP negeri yang mengikuti ujian mencapai kisaran 400 hingga 450 orang.
Sementara kata Muraz, jumlah pelajar di sekolah negeri jumlahnya cukup banyak. Kondisi inilah lanjut dia yang menyebabkan pelaksanaan UN tingkat SMP negeri di Sukabumi masih berbasis kertas.
Saat ini kata Muraz, pelaksanaan UNBK baru dilakukan di sekolah swasta yakni SMP BPK Penabur, SMP Mardi Waluya, SMP YNH Pelita, dan MTs Syamsul Ulum. Ia mengatakan jumlah komputer di sekolah swasta tersebut masih memungkinkan untuk penyelenggaraan UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad menerangkan, pemkot tengah mengajukan bantuan komputer kepada pemerintah pusat. "Kami berharap pada 2018 mendatang semua sekolah negeri sudah menggelar UNBK dengan jumlah komputer yang memadai," cetus dia.
Diakui Dudi, pelaksanaan UNBK di Sukabmi memang sudah lebih dahulu dilakukan oleh SMP swasta. Pasalnya terang dia jumlah siswa di sekolah swasta lebih sedikit dibandingkan negeri.