Selasa 02 May 2017 17:24 WIB

Sandiaga Uno Tertarik Ikut Rinjani 100 di Lombok, Tapi...

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Andi Nur Aminah
Ajang balap lari mendaki Gunung Rinjani atau Rinjani 100 akan digelar melintasi Gunung Rinjani, Lombok, NTB
Foto: Republika/ Wihdan
Ajang balap lari mendaki Gunung Rinjani atau Rinjani 100 akan digelar melintasi Gunung Rinjani, Lombok, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ajang balap lari mendaki Gunung Rinjani atau Rinjani 100 yang digelar pada 5 hingga 7 Mei di Lombok, menarik minat tak hanya para pelari profesional, melainkan juga pejabat publik. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) Andy Hadianto mengatakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, sebenarnya ingin mengikuti ajang yang telah digelar sejak lima tahun silam tersebut.

"Pak Sandiaga juga pengen ikut karena kakaknya (Indra Uno) tiap tahun ikut (Rinjani 100)," kata Andy di Mataram, NTB, Selasa (2/5).

Namun, lanjur Andy, keinginan Sandiaga Uno mengikuti Rinjani 100 belum bisa terealisasi tahun ini lantaran sedang fokus mempersiapkan urusan di ibu kota.

Andy menerangkan, ajang yang diikuti 497 pelari dari 28 negara terbagi dalam empat kategori yakni jarak tempuh 27 K (kilometer), 36 K, 60 K, dan 100 K.

Rinjani 100, lanjut Andy, merupakan salah satu bagian kegiatan dari Ultra Trail Mount Blanc (UTMB), sebuah lomba lari bertaraf internasional, di mana peserta yang berhasil akan mendapatkan lima poin atau poin tertinggi yang bisa didapat pelari dalam ajang balap lari di Indonesia.

"Di Indonesia, (Rinjani) paling ekstrem bahkan di Asia jika dilihat dari sisi medan dan cuaca yang panas juga," ungkap Andy.

Andy menerangkan, rute Rinjani 100 dengan kategori lomba sepanjang 100 kilometer, akan bermula dari pintu pendakian Senaru menuju Danau Segara Anak, Puncak Gunung Rinjani, turun ke Pelawangan Sembalun dan finish di Sembalun.

Andy melanjutkan, rute Rinjani 100 memang tergolong ekstrem. Oleh karenanya, panitia sudah memetakan sejumlah titik rawan yang akan dijaga petugas dari Polda NTB dan juga Tim SAR. Kemudian, untuk pertolongan pertama juga sudah disiapkan ambulans di titik paling bawah. Selama event berlangsung, Puskesmas Sembalun juga diminta tetap beroperasi meski pada hari libur. Sebanyak 124 personel dari Polda NTB juga akan membantu kelancaran acara.

"Persiapan sudah 90 persen. Kita ingin event ini menarik, tapi keselamatan juga menjadi yang utama," kata Andy menegaskan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement