Jumat 28 Apr 2017 16:38 WIB

Badan Jalan Karangpucung-Gandrungmangu Longsor

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kendaraan menghindari jalan yang ambles dan longsor di Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/4).
Foto: Antara/Siswowidodo
Kendaraan menghindari jalan yang ambles dan longsor di Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Ruas jalan provinsi yang menghubungkan wilayah Karangpucung-Sidareja Kabupaten Cilacap, mengalami longsor. Akibat kejadian tersebut, kendaraan besar seperti truk yang melayani rute Sidareja-Jakarta atau Sidareja-Bandung, terpaksa dialihkan ke jalur alternatif lain. Sedangkan untuk kendaraan kecil, dilakukan sistem buka tutup.

Kepolsek Gandrungmangu AKP Agus Subagyo mewakili Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto menyebutkan, lokasi longsor berada di kawasan hutan Dusun Cimaung Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu. ''Longsor menyebabkan separuh badan jalan ambles sehingga tidak mungkin dilalui kendaraan besar seperti bus,'' katanya, Jumat (28/4).

Untuk itu, katanya, kendaraan besar seperti truk dan bus dari arah jalur selatan Jateng yang hendak menuju Sidareja atau Gandrungmangu, dialihkan di pertigaan Kecamatan Cipari menuju Sidareja. Sedangkan bus atau truk dari arah Sidareja yang hendak menuju Karangpucung atau jalur selatan, dialihkan melalui Kecamatan Jeruklegi.

Kapolsek menyebutkan, lokasi jalan yang ambles sebenarnya sudah ambles sejak beberapa pekan sebelumnya. Namun kondisi jalan ambles saat itu, belum terlalu parah sehingga masih bisa dilalui kendaraan besar maupun kecil.

Namun hujan deras yang berlangsung pada Kamis (27/4) petang dan Jumat (28/4) dinihari, menyebabkan kondisi jalan yang sudah ambles menjadi longsor. ''Badan jalan longsor ke samping jalan yang memiliki kedalaman 10 meter, sehingga untuk dibuat tanggul darurat juga menjadi sulit,'' katanya.

Selain menyebabkan jalan ambles, hujan deras Kamis petang juga sempat menyebabkan sebagian wilayah Desa Cinangsi Kecamatan Gandrungmangu mengalami banjir. Banjir terjadi limpasan air dari sungai Cikranji yang sebagian tanggulnya jebol. ''Ada beberapa titik tanggul yang jebol. Ada yang lebarnya tanggul jebol mencapai 12 meter dan 6 meter,'' jelas Kapolsek.

Banjir ini, juga sempat mengnggenangi wialayah pemukiman warga dan areal pertanian. Di kawasan pemukiman, kedalam banjir hingga 50-70 meter, sedangkan di lahan sawah yang baru selesai masa tanam mencapai ketinggian 1,5 meter. Termauk di bangunan puskesmas juga mengalami terenang air hingga 70 meter. ''Namun banjir saat ini sudah surut. Sedangkan tanggul yang jebol, sedang ditangani untuk dibuat tanggul darurat,'' katanya.

Terkait kondisi cuaca, pihak BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai petir, masih sering mewarnai sebagian wilayah Jateng. Antara lain, mulai dari wilayah Kabupaten Batang bagian selatan, Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara, dan Banjarnegara bagian timur.

Meski demikian, kondisi hujan tersebut berpotensi meluas ke arah barat, seperti wilayah Pekalongan selatan, Pemalang Selatan, Tegal selatan, Brebes, Purbalingga utara, Banyumas utara, Kendal selatan, Magelang dan Boyolali.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement