REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan simulasi menghadapi bencana terutama gempa. Daerah tersebut termasuk ke dalam daerah rawan bencana.Kegiatan simulasi menghadapi bencana gempa terakhir dilakukan di Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang pada Rabu (26/4) lalu.
"Simulasi ini untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi resiko bencana berdasarkan potensi di daerahnya masing-masing," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika, Jumat (28/4).
Selain itu lanjut dia untuk membangun budaya gotong royong, kerelawanan, dan kedermawanan para pemangku kepentingan di daerah. Kegiatan ini pun terang dia dalam rangka melihat tingkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Ditambahkan Zulkarnain, simulasi bencana juga digelar untuk memperingati 10 tahun disahkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Momen ini kata dia diperingati dengan latihan kesiapsiagaan bencana yang dilakukan serentak di Indonesia pada 26 April lalu.
Menurut Zulkarnain, pelaksanaan latihan kesiapsiagaan bencana ini harus terus dilakukan secara rutin. Kondisi ini ungkap dia disebabkan latihan kesiapsiagaan belum menjadi budaya sadar bencana.
Padahal terang Zulkarnain, Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah yang rawan bencana seperti longsor, banjir genangan, dan gempa bumi. Sehingga lanjut dia masyarakat dan elemen terkait lainnya harus siaga dalam menghadapi ancaman bencana terutama ketika memasuki musim penghujan.