REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sedikitnya 150 desa di 10 kabupaten/kota, provinsi Maluku Utara,hingga saat ini belum teraliri listrik dari pelayanan PT PLN (Persero) setempat. "Dari tahap II, masih ada sekitar 150 desa yang belum disentuh Program Indonesia Terang (PIT). Sehingga ini menjadi program jangka panjang PLN Area Ternate," kata Ahli Mutu PT. PLN (Persero) Area Ternate, Jamal Syamsu, di Ternate, Kamis (27/4).
Menurut dia, PIT untuk tahap I pada 2017 di PT PLN (Persero) Area Ternate, saat ini pekerjaan sudah mulai dikerjakan. Sedangkan tahap II mencakupi 24 desa dalam perencanaan.
"Tahap II dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan sekarang baru dilelang," kata Jamal.
Menurut Jamal, tahap III direncanakan untuk empat desa dan masih pada 2017 dengan lokasi di luar dari Sofifi. Sehingga melalui program ini dicanangkan PT PLN (Persero) Area Ternate sudah sekitar 80 persen untuk progres pengerjaannya.
Sedangkan daerah yang belum disentuh PIT masih dalam tahap perencanaan. PIT ini paling lambat sampai 2020. Selain itu, dalam program ini juga dana yang disediakan terbatas, sehingga daerah atau desa yang dimasuki PIT dan PT PLN tidak mampu menyediakan mesin, maka pemerinta daerah yang menanggulanginya dengan memberikan bantuan anggaran.
Dia merujuk di Batang Dua yang pemerintah setempat mengatasi dengan menyediakan mesin PLTS. Daerah seperti Sanana dan Mangole yang listriknya belum teraliri 100 persen, direncanakan akan disentuh oleh PIT.
Namun, belum diketahui apakah PT PLN akan menyediakan mesinnya atau pemerintah. Jika PT PLN tidak mampu barulah pemerintah yang menanganinya.