REPUBLIKA.CO.ID, MASAMBA -- Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani optimistis memenuhi target pemerintah dalam Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut tahun ini mendapat target akseptor 7.843 ekor dan kebuntingan sebanyak 6.000 ekor.
"Target ini optimistis bisa kami capai, bahkan melebihi," katanya kepada wartawan disela-sela acara kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Rumah Jabatan Bupati Luwu Utara, Rabu (26/4).
Hal tersebut bukan tanpa alasan mengingat pada Maret saja tercapai 1.486 ekor yang telah dilakukan inseminasi buatan, 1.289 ekor bunting serta kelahiran 613 ekor sapi. Ia menambahkan, dari populasi 27.963 ekor ternak sapi terdapat 6.779 ekor jantan dan 10.111 ekor betina produktif atau akseptor yang potensi untuk dilakukan inseminasi buatan.
Namun, pihaknya tetap menemui kendala untuk mensukseskan Upsus Siwab, salah satunya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) petugas pelaku inseminasi. Saat ini hanya ada 31 petugas inseminasi, 15 PNS, dan 16 petugas sukarela.
Ada 161 desa di kabupaten tersebut dengan hampir seluruh desa memiliki peternak. "Sehingga kalau disebar, angka tersebut tidak cukup," ujarnya.
Guna mengatasinya, pihaknya akan melatih 30 orang menjadi petugas inseminasi, 10 di antaranya yang telah mendaftar pelatihan merupakan anggota TNI. Selain keterbatasan SDM, keterbatasan semen beku juga menjadi kendala yang kerap terjadi. Alasannya, kata dia, banyak sapi indukan yang dilakukan IB.
Kecamatan Bonebone, Sukamaju, Tanah Lili, dan Malangke merupakan kecamatan dengan ternak paling sukses. Indah melanjutkan, untuk meningkatkan produksi sapi di Luwu Utara, pihaknya telah menyiapkan 500 hektare untuk ternak dan diharapkan menjadi sentra pembibitan ternak potong.