Selasa 25 Apr 2017 22:43 WIB

Artim Yahya Harap Tokoh Perubahan Bantu Sejahterakan Masyarakat Santong

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
 Menteri Desa dan Daerah Tertinggal memberikan piala kepada Artim Yahya saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Desa dan Daerah Tertinggal memberikan piala kepada Artim Yahya saat malam anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 di Jakarta, Selasa (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penghargaan Anugerah Tokoh Perubahan Republika 2016 diberikan pada Artim Yahya, pendiri Koperasi Tani Maju Bersama di Desa Santong, kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Dia didedikasikan menjadi tokoh perubahan Republika 2016 karena karyanya dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) di desa Santong.

Dalam sambutannya, Artim mengucapkan terimakasih yang begitu besar kepada Republika atas didaulatnya Artim sebagai salah satu Tokoh Perubahan Indonesia. Menurut Artim, penghargaan tersebut juga didedikasikan pada kerja keras dirinya selama ini.

"Terima kasih saya berikan tentunya pada Republika, kami masyarakat Sampong ini mulai mengelola HKM sejak tahun 1997, dan pada tahun 2000 sudah ada 200 koperasi yang berhasil kami didirikan," ungkap Arti sebagai salah satu pengelola Hutan Kemasyarakatan (Hkm) dalam sambutannya.

Selain itu, Artim juga mengucapkan terimakasih pada Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi dan Dinas Kehutanan yang turut memberikan kemudahan izin dan fasilitas kepada Artim dan masyarakat Santong untuk mengelola kawasan hutan seluas 758 hektare. Menurut Artim, hutan seluas 758 hektare yang mulanya hutan tidak kelola, menjadi hutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat Santong. 

"Saya ucapkan terimakasih juga pada gubernur dan dinas kehutanan yang telah memberikan kemudahan perizinan selama 30 tahun untuk mengelola hutan. Dan jika ke depannya berhasil, akan ditambah 30 tahun lagi. Tentunya ini sangat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Santong," kata Artim.

Dia mengatakan, di Santong, mereka sedang mengembangkan sentra buah-buahan. Dengan harapan kedepannya Santong bisa menjadi sumber penghasil buah-buahan, serta masyarakat bisa mengais hasilnya sendiri.

"Ada tiga hal yang sedang kami kembangkan, yaitu mengembangkan sentra buah-buahan. Kedua, masyarakat bisa mencicipi hasilnya sendiri, dan ketiga hasil tani akan diolah terlebih dahulu," jelas Artim.

Pada akhir sambutannya, Artim berharap, anugerah Tokoh Perubahan Republika yang dia raih, bisa menjadi inspirasi ke depan untuk mengelola hutan, dan menjadikan masyarakat bisa lebih sejahtera. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement