Selasa 25 Apr 2017 22:30 WIB

Budiman Dorong Pembangunan Taman Revolusi Mental

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Budiman Sudjatmiko.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Budiman Sudjatmiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR Budiman Sudjatmiko mendorong pembangunan agrowisata di Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang kelak diberi nama Taman Mini Revolusi Mental.

"Sebenarnya ini (agrowisata) merupakan hasil diskusi saya dengan Kepala Desa Langgongsari, Mas Rasim," katanya di sela-sela kegiatan "Techno Village-Revolusi Teknologi dan Intelegensi dari Desa untuk Indonesia" di Balai Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Selasa (25/4).

Dalam siaran persnya, menurut Budiman, Kades Langgongsari Rasim memiliki inovasi untuk membuat taman pertanian yang akan dijadikan sebagai agrowisata dengan memanfaatkan dana desa dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bulak Barokah Desa Langgongsari.

Budiman mengatakan, taman yang sudah mulai dibangun sejak 2015 itu, nantinya selain menghasilkan bibit-bibit tanaman. Selain itu juga akan menghasilkan sumber daya manusia tangguh yang mampu mengelola keuangan dan sumber desa dengan berbasis teknologi.

Dia mengakui hal itu membutuhkan perubahan mental dari biasanya menerima menjadi memberi. "Bahkan, BUMDes Bulak Barokah Desa Langgongsari juga telah membuka usaha panti pijat. Ini kadesnya kreatif sehingga saya minta untuk membuat sekolahan yang menghasilkan ahli teknologi informatika," katanya.

Kades Langgongsari Rasim mengatakan, wilayahnya merupakan salah satu desa miskin di Banyumas. Dia mengatakan, agrowisata Taman Mini Revolusi Mental yang mulai dibangun sejak pencarian Dana Desa Tahun 2015 atau yang pertama kalinya berlokasi sekitar 800 meter sebelah utara Balai Desa Langgongsari.

Dari Dana Desa yang diterima Langgongsari sebesar Rp 922 juta, alokasi untuk mendukung BUMDes dan pembuatan taman sebesar Rp 912 juta.

"Dana pembangunan taman tersebut digunakan untuk penanaman bibit durian, bibit kelapa, petai, tempat pengolahan gula, biogas, kandang sapi, dan sebagainya. Kami menunggu Dana Desa Tahun 2017 yang akan digunakan untuk pembangunan gedung sebagai tempat pembinaan masyarakat," katanya.

Taman Revolusi Mental ini saya konsep berdasarkan hasil diskusi dengan Pak Budiman Sudjatmiko yang mengatakan desa-desa miskin di luar negeri bisa maju, mengapa di Indonesia tidak bisa," katanya.

Setelah adanya Dana Desa, Rasim berupaya mengelolanya dengan prinsip 'menggandakan uang', yaitu mengemas seluruh potensi yang ada di Desa Langgongsari melalui agrowisata.

Pihaknya setuju dengan konsep yang disampaikan Budiman Sudjatmiko berupa Taman Mini Revolusi Mental. Hal itu lantaran dalam konsep agrowisata juga akan menggarap potensi pertanian, perkebunan, peternakan, industri rumah tangga, dan ditambah dengan teknologi informasi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement