Ahad 23 Apr 2017 19:22 WIB

Aher Paparkan Pembangunan Jawa Barat di Seminar PPI Leeds Inggris

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Sambutan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sambutan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada "Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XV Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2017" di Masjid Pusadi, Kota Bandung, Sabtu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds - Inggris,  menyelenggarakan program tahunannya dalam bentuk seminar yang bertajuk Strategic Contribution for Indonesia. Kegiatan rutin ini juga didedikasikan hasilnya menjadi sumbangsih mahasiswa Indonesia di luar negeri dalam bentuk rekomendasi bagi kebijakan Pemerintah Indonesia.

Tahun ini PPI Leeds mengundang Provinsi Jawa Barat sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, provinsi penyangga ibu kota dengan jumlah industri manufaktur terbanyak di nusantara. Di sisi lain, Jawa Barat juga dipandang menarik dalam kekayaan dan keanekaragaman sumber daya hayati serta potensi alam yang berlimpah ruah.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memaparkan kiprah daerahnya dalam pembangunan berkelanjutan. Ide pembangunan berkelanjutan menurutnya, menekankan pada pendekatan ekologis dalam penataan kota, namun tidak mengesampingkan aspek-aspek sosial dan ekonomi.

"Formulasinya, pembangunan berkelanjutan harus berkonsep green, smart and clean, Jabar memiliki keinginan kuat untuk mengimplementasikan konsep ini," kata Gubernur di hadapan mahasiswa yang tergabung dalam PPI Leeds seperti dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (23/4).

Pria yang akrab disapa Aher ini menyontohkan ide pengembangan tiga metropolitan yaitu Metropolitan Jabodetabek-karpur untuk fungsi industri manufaktur, jasa, keuangan dan perdagangan. Metropolitan Bandung Raya untuk fungsi pariwisata, industri kreatif, pendidikan dan teknologi. Terakhir, Metropolitan Cirebon untuk fungsi pusat seni budaya, industri makanan, dan kerajinan.

Gagasan berikutnya menurutnya adalah pengembangan tiga kawasan pusat pertumbuhan yaitu Pangandaran, Rancabuaya dan Pelabuhan Ratu untuk fungsi pariwisata, pertanian dan perikanan.

Aher pun menambahkan contoh lainnya adalah pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati sebagai pembangunan transportasi strategis yang berkelanjutan. BIJB saatnya nanti beroperasi pada akhir 2018, akan menjadi solusi kebutuhan mobilisasi masyarakat kota yang makin tinggi.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedubes RI di London, Prof. Endang Aminudin Azis, dalam pidato pembukaan seminar menyampaikan apresiasi kepada PPI yang menyelenggarakan seminar dan memberikan masukan secara rutin kepada pemerintah.

"Terima kasih atas penyelenggaraan seminar ini, kami tunggu prosidingnya sebagai rekomendasi kepada pemerintah," kata Amin.

Seminar dihadiri ratusan mahasiswa dalam dan luar negeri. Aher sendiri hadir sebagai pembicara didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Soemarwan Hadisumarto, Kepala Biro Otda dan Kerjasama, Taufik Budi Santoso.

Kehadiran rombongan Pemprov Jabar ke Inggris dimanfaatkan juga untuk memantau langsung implementasi program 300 doktor Pemprov Jabar yang sudah berjalan 5 tahun.

"Sejak 2012 digulirkan, ke Inggris baru kali ini kami pantau langsung, kami nilai sangat baik, ada 6 orang PNS yang tercatat saat ini tengah studi doktor disini, makanya akan terus dikembangkan, yaitu dengan membuka lebih banyak lagi kerjasama dengan beberapa universitas di Inggris," jelas Soemarwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement