REPUBLIKA.CO.ID, LINGGA -- Pemerintah terus mendorong peningkatan produksi ternak tanah air. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menekankan, pentingnya ternak untuk mendukung hal tersebut.
"Masalah pakan harus benar-benar diperhatikan baik kuantitas maupun kualitasnya," kata dia.
Menurutnya, pakan memiliki peranan sangat vital dalam usaha peternakan, karena pakan merupakan 70 persen dari biaya produksi. Kualitas pakan sangat menentukan kesehatan dan pertumbuhan ternak, sehingga penyiapan pakan sebelum pengadaan ternak merupakan langkah strategis yang sangat tepat.
Indigofera merupakan salah satu jenis legume yang sangat baik sebagai hijauan pakan ternak. Ketut menjelaskan, kandungan protein kasar indigofera cukup tinggi yaitu 22-30 persen, begitu juga dengan kandungan mineral pentingnya, yaitu 0,22 persen kalsium dan 0,18 persen fosfor.
Tanaman tersebut telah ditanam di Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau untuk mendukung peningkatan produksi ternak dalam negeri. Penerapan indigofera memiliki ketahanan terhadap musim kering, genangan air dan salinitas, sehingga sangat cocok di tanam di daerah kepulauan.
"Kandungan tanin dari indigofera sangat rendah sehingga disukai ternak," katanya.
Selain itu, hijauan tersebut dinilai sangat bagus untuk pedet sapih, induk bunting dan menyusui karena dapat digunakan sebagai pakan dasar maupun sebagai pakan suplemen sumber protein dan energi.
Bupati Lingga Alias Wello mengungkapkan, pengembangan indigofera akan diproduksi secara massal di lahan seluas 100 hektare. Pihaknya juga akan membangun pabrik pengolahan pakan agar pakan dapat diolah dalam bentuk pellet. Dengan bentuk tersebut, pakan dapat digunakan untuk unggas, ternak dan ikan, serta ekspor.
"Jika pilot project perkebunan indigofera seluas 100 hektar itu berhasil, kami tidak akan segan-segan mengembangkannya lebih luas lagi," ujarnya.
Ia menambahkan, ada banyak pulau yang dapat dimanfaatkan. Lingga memiliki 604 buah pulau kosong namun baru 90 pulau yang sudah diisi oleh penduduk.