Ahad 23 Apr 2017 12:33 WIB

Pertanian di Indonesia Timur Perlu Ditingkatkan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Pertanian
Pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto mengatakan, indonesia perlu segera keluar dari ketergantungan pangan global. Saat ini Indonesia masih banyak mengimpor produk pertanian dan pangan dari negara lain.

Menurut dia, kondisi ini tentu saja sangat disayangkan mengingat potensi sumber daya alam yang dimiliki luar biasa. ''Optimalisasi potensi harus segera dilakukan terutama di wilayah Indonesia timur,'' ucap Darwanto, dalam siaran persnya, Ahad (23/4).

Ia menyatakan, ketahanan dan kedaulatan pangan penting segera diwujudkan untuk menciptakan ketahanan nasional. Apalagi, Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa yang dapat dijadikan modal untuk mencapai ketahanan pangan.

Ketahanan dan kedaulatan pangan penting diwujudkan sebagai bagian dari terwujudnya ketahanan nasional. ''Harusnya kita malu dengan negara kepulauan terbesar di dunia, kita masih banyak mengimpor. Kita harus bangkit supaya negara kuat, jangan sampai kita kalah dari negara lain,'' ujar Darwanto, dalam seminar nasional pengelolaan agroekositem sehat dan berkelanjutan yang digelar oleh Gerakan Petani Nusantara (GPN), Universitas Wiraraja dan Komando Armada Timur (Koamartim) di Auditorium Universitas Wiraraja, Sumenep, Jawa Timur, dalam siaran persnya, Sabtu (22/4).

Ia mengungkapkan, kawasan Indonesia timur bisa dijadikan lumbung pangan Indonesia untuk mencapai katahanan dan kedaulatan pangan. Namun sayangnya, pengembangan pertanian dan tata produksi di kawasan timur masih belum optimal, sistem pertanian yang dikembangkan juga masih bertumpu pada corak lama.

''Potensi Indonesia timur sangat besar. Namun masih dihadapkan pada persoalan yang kompleks, seperti letak geografis, infrastruktur dan teknologi serta pengetahuan yang masih rendah,'' tambah Darwanto.

Pembangunan pertanian selama ini bertumpu di wilayah barat khususnya Jawa. Hal ini tidak hanya menyebabkan tekanan yang sangat besar pada lahan pertanian di Jawa, namun juga makin besarnya risiko. Dengan bertumpu pada satu wilayah saja, jika terjadi gagal panen maka bisa mengancam ketahanan pangan nasional.

Menurut Ketua Umum Gerakan Petani Nusantara (GPN) Hermanu Triwidodo, selama ini perhatian, kebijakan dan program lebih banyak diarahkan di Jawa dan dibuat seragam. Oleh karena itu, pembangunan pertanian ke depan harus didorong ke wilayah timur.

Ia mnuturkan, sejarah telah menunjukkan bahwa seluruh bagian nusantara ini adalah lumbung pangan dan penyedia pangan. ''Oleh karenanya kebijakan pertanian perlu diarahkan ke wilayah timur dan tidak bisa lagi dibuat seragam,'' ujar Hermanu.

Untuk memajukan produksi pertanian wilayah timur, Indonesia perlu penguatan kapasitas petani dan keterlibatan tenaga ahli pertanian. Dengan demikian, produksi pertanian dan kesejahteraan petani dapat meningkat.

Ia menyatakan, GPN memiliki tekad untuk mendorong lahir dan berkembangnya petani-petani ahli dari Indonesia Timur. Sehingga produksi dan kesejahteraan petani bisa meningkat pula. ''Untuk itu, GPN merasa perlu mengajak banyak pihak bergandeng tangan memajukan Indonesia timur, termasuk Koamartim'' tambah Hermanu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement