Sabtu 22 Apr 2017 14:15 WIB

Festival Perahu di Kupang Peringati Hari Bumi

Perahu Nelayan. Ilustrasi
Foto: China Daily/Reuters
Perahu Nelayan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menggelar Festival Perahu Nelayan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Sabtu (22/4).

Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut, mengatakan peringatan Hari bumi kali ini diberi tema "Selamatkan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil" dengan tujuan agar masyarakat pesisir bisa diberikan pengajaran tentang dampak dari kerusakan lingkungan.

"Kami ingin nelayan-nelayan pesisir ini lebih mengenal dan menjaga lingkungan sekitar mereka, tepatnya di pesisir pantai, sehingga tetap terlihat indah dan bersih," katanya kepada wartawan di Kupang.

Festival Perahu Nelayan itu diikuti 48 nelayan di Kota Kupang, dengan titik start festival dilakukan di pesisir Pantai Batu Nona, Oesapa dan berakhir di Pantai Oesapa di kota tersebut.

Berbagai kegiatan dilakukan di pesisir pantai tersebut mulai dari lomba mendayung perahu serta kegiatan lainnya yang lebih pada mengikut sertakan nelayan di Kota Kupang.

Nur Hidayati mengatakan saat ini telah benyak terjadi kerusakan lingkungan. Kerusakan itu tidak hanya terjadi di wilayah pegunungan tetapi di wilayah laut, akibat berbagai pemboman ikan dan perbuatan lainnya yang merusak lingkungan laut.

Masyarakat pesisir menurutnya mempunyai peran dalam menjaga lingkungan laut mulai dari menjaga kebersihan pesisir pantai agar tetap terlihat indah. "Kami gelar juga workshop bagi nelayan. Di sini kami ingin para nelayan diberi pendidikan bagaimana menghadapi situasi perubahan iklim dan dampak dari kerusakan lingkungan," ujarnya.

Sementara itu Direktur Walhi NTT Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi mengatakan alasannya dilakukan peringatan Hari Bumi di Kota Kupang adalah untuk mengingatkan seluruh masyarakat di NTT bahwa laut NTT lebih luas dari daratan.

"Namun sayangnya berbagai perhatian mulai dari pembangunan lebih fokus wilayah darat. Oleh karena itu momen ini merupakan momen yang tepat untuk menyeruhkan hal tersebut," tambahnya. Ia mengatakan kegiatan akan ditutup pada malam hari dengan pesta rakyat bagi nelayan-nelayan pesisir pantai Kota Kupang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement