Sabtu 22 Apr 2017 09:15 WIB

Legislator: Masih Banyak Warga Belum Pahami Pancasila

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Novita Wijayanti  (ketiga darii kiri) usai acara sosialisasi di Cilacap, Jawa Tengah.
Foto: dokpri
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Novita Wijayanti (ketiga darii kiri) usai acara sosialisasi di Cilacap, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,  CILACAP -- Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Novita Wijayanti menilai masih banyak warga negara Indonesia yang belum menyadari arti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.  Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan masih banyak orang-orang yang tidak mampu dan dikucilkan oleh masyarakat.

"Di zaman yang modern dan penuh persaingan seperti saat ini, mereka dikucilkan dari masyarakat karena dianggap tidak mempunyai kemampuan dan keterampilan yang memadai," ujar Novita dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (22/4).

Padahal, kata dia, hal itu sangat bertentangan sekali dengan pengamalan Pancasila terutama sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Menurut Novita, pada sila kedua ini terkandung makna mengakui persamaan derajat, serta persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan.

"Sila kedua juga kedua juga memiliki makna menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan bertingkah laku sesuai dengan adap dan norma yang berlaku di masyarakat," ungkap Novita.

Pentingnya penerapan sila kedua Pancasila juga telah disosialisasikan Novita kepada warga di Kelurahan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah,  Senin (17/4).  Novita menegaskan, inti dari Pancasila sila kedua adalah landasan manusia.

"Jadi setiap apapun penyelenggaraan Negara, acara Negara, atau apapun yang berhubungan dengan Negara yang diadakan di Indonesia harus sesuai dengan sifat-sifat manusia dan hakikat manusia. Karena manusia tak lepas dari HAM (Hak Asasi Manusia)," papar Novita. Menurut dia, Pancasila adalah sebagai dasar atau landasan utama Negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement