Selasa 18 Apr 2017 13:25 WIB

Polisi: Massa dari Ciamis Batal ke Jakarta

Kandidat calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saling berpelukan usai debat putaran kedua atau debat terakhir Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kandidat calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saling berpelukan usai debat putaran kedua atau debat terakhir Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan massa dari GP Ansor Kabupaten Ciamis batal ke Jakarta setelah pihaknya menyampaikan maklumat larangan kedatangan massa saat pelaksanaan pencoblosan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Rabu (19/4).

"Pemberangkatan GP Ansor Kabupaten Ciamis yang direncanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2017 ke Cibubur, Jakarta dibatalkan setelah dilakukan penggalangan dan penyampaian maklumat Kapolda Jabar," kata Yusri melalui siaran pers, Selasa (18/4).

Ia menuturkan, jajarannya telah menyampaikan imbauan dan maklumat dari Kapolri dan Kapolda Jabar tentang larangan yang dapat memicu gangguan ketertiban umum saat Pilkada di Jakarta. Selain penyampaian maklumat itu, kata Yusri, jajarannya termasuk dari Kepolisian Resor Ciamis melakukan berbagai antisipasi adanya pemberangkatan ke Jakarta secara perorangan.

"Mengantisipasi pemberangkatan GP Ansor secara perorangan," katanya.

Kepala Polres Ciamis, AKBP Didi Hayamansyah menambahkan, jajarannya telah menyiagakan personel untuk mencegah pemberangkatan massa dari Ciamis ke Jakarta. Ia menyampaikan, upayanya itu sesuai dengan maklumat Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan agar warga Jabar tidak datang saat hari pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Tidak ada satu pun (massa) berangkat dari Ciamis," katanya.

Ia menjelaskan, upaya pencegahan itu diberlakukan bagi pihak yang berangkat secara massa atau besifat rombongan, bukan pribadi."Kalau pribadi tidak apa-apa, yang dicegah itu bawa massa tidak jelas tujuan malah ganggu pilkada," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement