Selasa 18 Apr 2017 13:18 WIB

Perwira TNI AD Dilatih Cara Berpikir Suprarasional

Pelatihan cara berfikir suprarasional oleh Ridwan Hasan Putra.
Foto: kpm
Pelatihan cara berfikir suprarasional oleh Ridwan Hasan Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para perwira TNI Angkatan Darat dilatih cara berpikir suprarasional. Sebagai trainer dalam pelatihan ini adalah Raden Ridwan Hasan Saputra yang merupakan pendiri Klinik Pendidikan MIPA dan pelatih nasional Olimpiade Matematika Tingkat Internasional.

Dalam pelatihan ini para peserta diajak untuk memikir atau mempertimbangkan sesuatu yang tidak kasat mata atau yang gaib dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan. Hal yang gaib di sini adalah Tuhan. Cara berpikir tersebut disebut cara berberpikir suprarasional.

Brigjend Widagdo Hendro S, selaku asisten teritorial KASAD mengatakan bahwa pelatihan ini tujuannya untuk menyamakan visi dan misi di STERAD karena saya baru menjabat asisten teritorial. Diharapkan setelah pelatihan ini terjadi olah jiwa dan perubahan pola berpikir sehingga bisa terjadi peningkatan kinerja SDM. Selama ini manusia hanya memikirkan hal rasional saja, padahal tidak semua masalah kehidupan bersifat rasional, sehingga banyak masalah yang tidak bisa diselesaikan.

Brigjend Widagdo menambahkan, dia akan melanjutkan program-program yang sudah ada sesuai dengan arahan pimpinan. Intinya bagaimana aparat teritorial bisa membantu pemda dan masyarakat umum dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup, kepedudukan dan kondisi sosial untuk tercapainya Kemanunggal TNI dan rakyat.   

Salah satu peserta Letkol M Jamaluddin Malik mengatakan dalam pelatihan cara berpikir suprarasional ini, diajarkan berpikir untuk berbuat sesuatu jangan hanya untuk  yang kasat mata saja. "Seperti ingin dipuji, ingin memenuhi kebutuhan hidup seperti mencari pangkat, harta dan sebagainya. Kita berbuat ini seharusnya untuk yang maha kuasa. Jika kita melakukan hal itu, Tuhan akan memberikan bantuan dari jalan yang tidak disangka-sangka," kata dia.

Ridwan Hasan Saputra, sebagai trainer suprarasional ini berharap para perwira paham tentang konsep segitiga biru yang menjadi ciri khas cara berpikir supra rasional dan beraktivitas sehari-hari lebih pada berniat menambah kebaikan atau manfaat bagi orang lain. "Sehingga akan kebaikan yang tersebar dalam hidup ini,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement