REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pilkada DKI 2017 putaran kedua kali ini memang menjadi perhatian khusus WNI tak terkecuali mereka yang tinggal di Kuala Lumpur, (KL) Malaysia.
Menurut penuturan WNI yang tinggal di negeri jiran tersebut, Hardjito, kepada Republika.co.id di antara mereka warga DKI ada yang jauh jauh hari sebelum hari pencoblosan sudah menyiapkan diri untuk mudik, dan ikut serta memilih pada Rabu (19/4).
“Ada juga yang pulang dua hari sebelumnya, bahkan ada yang pergi pagi pulang malam,” kata dia.
Pak Mus misalnya, kata Dito, begitu sapaan akrab Hardjito, adalah salah satu keluarga mahasiswa Program Master di IIUM [International Islamic Univercity Malaysia].
Pak Mus rela menitipkan buah hatinya berhari hari. Bahkan karena kuatnya persaudaraan warga Indonesia, anak anak beliau diasuh oleh salah seorang keluarga sahabat Muslim di Kuala Lumpur.
"Alhamdulillah ada yang berkenan mengasuh anak anak kami, dengan itu kami berdua bisa ikutan pilkada" kata Pak Mus seperti ditirukan oleh Dito.
Memang, ungkap Dito, sudah menjadi tradisi kebaikan yang kuat di Muslim KL salah satu kelompok warga Indonesia di Kualalumpur, untuk saling menolong juga ringankan beban sesama sahabat.
Dito mengungkapkan, sejumlah ibu rumah tangga Muslim Kuala Lumpur rela menjadi tempat ‘pengasuhan’ sementara untuk anak-anak yang ditinggal mudik orang tua demi menyukseskan Pilkada DKI Jakarta.
“Atas solidaritas sesama Muslim jangan sampai suara hangus,” papar Dito menirukan alasan para ibu tersebut rela melaksanakan aktivitas itu.
Dito mengatakan, para ibu tersebut berpesan agar seluruh warga DKI bisa pulang dan ikut berpartisipasi di putaran kedua.
“Semoga terpilih pemimpin yang memiliki karakter santun, berkeadilan sosial, dan mampu merawat keberagaman di Jakarta kelak,” kata Dito yang juga seorang wartawan ini menirukan suara hati para ibu-ibu Muslim di Malaysia.