Ahad 16 Apr 2017 20:04 WIB

Donasi Warga Dipakai Bangun Rumah Korban Banjir

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa untuk membantu korban banjir bandang di Kabupaten Garut dan Sumedang. Kerja sama dilakukan dalam penyaluran bantuan yang antara lain ditujukan untuk pembangunan rumah bagi sejumlah warga terdampak banjir.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dana untuk rekonstruksi tersebut merupakan hasil donasi dari masyarakat melalui situs www.kitabisa.com. Pemkot Bandung menggandeng Dompet Dhuafa karena dinilai telah berpengalaman dalam penanganan pascabencana. “Kami kan tidak punya pengalaman dalam membangun di daerah kebencanaan. Oleh karena itu, kita titipkan sebesar Rp 1,07 miliar melalui Dompet Dhuafa yang kebetulan sudah berpengalaman membangun rumah-rumah untuk pengungsi secara permanen, rekonstruksi,” kata kepala daerah yang akrab disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Jumat (14/4).

Emil menjelaskan, dari penggalangan dana bisa terkumpul donasi mencapai sekitar Rp 1,4 miliar. Menurut dia, dana sekitar Rp 400 juta sudah digunakan ketika masa tanggap darurat saat bencana baru terjadi. Banjir bandang menerjang Garut dan Sumedang tahun lalu. Menurut dia, sisa donasi bakal digunakan untuk pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir. 

Menurut Emil, biaya pembangunan satu rumah diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 70 juta. Dengan dana yang tersedia, rencananya ada 12 rumah yang akan dibangun dengan menggunakan teknologi yang biasa diapaki Dompet Dhuafa. Melalui penggunaan teknologi tersebut, kata dia, diharapkan pembangunan rumah bantuan tersebut sudah rampung dalam satu bulan dan siap ditinggali. “Hitungan satu bulan bisa 12 rumah bisa berdiri. Nanti kalau sudah selesai, tentulah kita akan dokumentasikan sebagai pertanggungjawaban kepada netizen,” ujar dia. 

Presiden Direktur Dompet Dhuafa Corpora, Ismail Agus Said, mengatakan, secara keseluruhan dalam rekonstruksi pascabencana yang dilakukan Dompet Dhuafa akan didirikan 45 rumah tapak. Jumlah tersebut ditambah dengan donasi yang diberikan pihak lain. Saat ini, kata dia, sudah dibangun enam unit rumah. Pembangunan rumah lainnya bakal dilakukan secara bertahap. Ia menyebut, pembangunan satu unit rumah dikerjakan kurang lebih selama sepuluh hari.

Menurut Ismail, rumah  tersebut dibangun sendiri oleh penerima manfaat. Dengan pelatihan dan pemberdayaan, kata dia, para penerima manfaat turut ambil bagian dalam proses rekonstruksi pascabencana. “Bantuan nanti tidak hanya untuk bangunan rumah saja, tapi kita alokasikan juga untuk inkubasi bantuan ekonomi dan untuk recovery di Sumedang,” kata Ismail.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement